
Naik Rp 460 T, Ini Rincian Utang Pemerintah Rp 4.396 T
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 December 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Total utang pemerintah pusat pada November 2018 tercatat sebesar Rp 4.395,9 triliun. Angka ini naik hingga Rp 467,3 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Demikian publikasi dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, seperti dikutip CNBC Indonesia dari laman resmi Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Lantas, bagaimana rinciannya?
Data APBN KiTa Desember 2018 menunjukkan, utang tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 784,3 triliun dan utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.611,5 triliun.
Utang yang berasal dari pinjaman terdiri dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri. Namun, komposisi terbesar pinjaman berasal dari pinjaman luar negeri yang mencapai 17,69% dari total pinjaman.
Data tersebut menunjukkan, total pinjaman luar negeri mencapai Rp 777,7 triliun, terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 314,3 triliun, pinjaman multilateral sebesar Rp 419,8 triliun, dan pinjaman komersial mencapai Rp 43,5 triliun.
Sementara itu, utang yang berasal dari penerbitan SBN terdiri dari SBN dalam denominasi rupiah dan denominasi valas yang masing-masing mencapai Rp 2.612,6 triliun dan Rp 998,9 triliun.
Berikut rincian utang dalam bentuk SBN :
Denominasi rupiah
Denominasi valas
"Rasio utang Pemerintah terhadap PDB per akhir November mencapai 29,91% dengan asumsi PDB sampai akhir November 2018 sebesar Rp 14.679,42 triliun," demikian penjelasan Kemenkeu.
Rasio utang pemerintah terhadap PDB bulan November 2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan rasio utang Pemerintah per akhir Oktober 2018 yang mencapai 30,68%.
(dru) Next Article RI Bayar Bunga Utang Hingga Rp 198 T di September 2018
Demikian publikasi dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, seperti dikutip CNBC Indonesia dari laman resmi Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Lantas, bagaimana rinciannya?
![]() |
Data APBN KiTa Desember 2018 menunjukkan, utang tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 784,3 triliun dan utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.611,5 triliun.
Utang yang berasal dari pinjaman terdiri dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri. Namun, komposisi terbesar pinjaman berasal dari pinjaman luar negeri yang mencapai 17,69% dari total pinjaman.
Data tersebut menunjukkan, total pinjaman luar negeri mencapai Rp 777,7 triliun, terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 314,3 triliun, pinjaman multilateral sebesar Rp 419,8 triliun, dan pinjaman komersial mencapai Rp 43,5 triliun.
Sementara itu, utang yang berasal dari penerbitan SBN terdiri dari SBN dalam denominasi rupiah dan denominasi valas yang masing-masing mencapai Rp 2.612,6 triliun dan Rp 998,9 triliun.
Berikut rincian utang dalam bentuk SBN :
Denominasi rupiah
- Surat Utang Negara Rp 2.174 triliun
- Surat Berharga Syariah Negara Rp 438,6 triliun
Denominasi valas
- Surat Utang Negara Rp 789,5 triliun
- Surat Berharga Syariah Negara Rp 209,3 triliun.
"Rasio utang Pemerintah terhadap PDB per akhir November mencapai 29,91% dengan asumsi PDB sampai akhir November 2018 sebesar Rp 14.679,42 triliun," demikian penjelasan Kemenkeu.
Rasio utang pemerintah terhadap PDB bulan November 2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan rasio utang Pemerintah per akhir Oktober 2018 yang mencapai 30,68%.
(dru) Next Article RI Bayar Bunga Utang Hingga Rp 198 T di September 2018
Most Popular