
Rupiah Bikin Deg-Degan, Asing Tarik Rp 233 M dari Pasar Saham
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 December 2018 10:51

Selain karena kenaikan harga minyak mentah, rupiah juga tertekan seiring dengan posisi dolar AS yang memang sedang perkasa. Hingga berita ini diturunkan, indeks dolar AS menguat sebesar 0,15%.
Investor bermain aman dengan memeluk dolar AS yang merupakan safe haven, seiring dengan potensi tutupnya pemerintahan (government shutdown) AS mulai esok hari (22/12/2018).
Dalam beberapa waktu terakhir, pembahasan anggaran tahun fiskal 2019 mentok sehingga dibutuhkan anggaran sementara jika ingin pemerintahan tetap berjalan. Pada hari Rabu (19/12/2018), House of Representative dan Senate telah meloloskan anggaran sementara yang dibutuhkan.
Namun, Preisden AS Donald Trump ogah menandatangani anggaran sementara tersebut. Trump ngambek karena anggaran itu tidak memasukkan pos pengamanan perbatasan sebesar US$ 5 miliar. Salah satu bentuk pengamanan tersebut adalah pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
"Kami ingin pemerintah tidak tutup. Namun kami juga ingin ada kesepakatan mengenai perlindungan perbatasan" tegas Ketua House of Representative dari Partai Republik Paul Ryan, mengutip Reuters.
Perkembangan teranyar, House of Representative telah meloloskan anggaran sementara baru yang akan membuat pemerintahan AS tetap beroperasi hingga 8 Februari 2019. Kali ini, anggaran senilai lebih dari US$ 5 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan dimasukkan kedalamnya.
Namun, anggaran ini diproyeksikan tak akan lolos ketika para senator melakukan pemungutan suara. Pasalnya, sebanyak 60 suara dibutuhkan untuk meloloskan anggaran sementara. Kini, partai Republik hanya menguasai sebanyak 51 kursi di Senate.
Pada akhirnya, shutdown akan sulit terelakkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Investor bermain aman dengan memeluk dolar AS yang merupakan safe haven, seiring dengan potensi tutupnya pemerintahan (government shutdown) AS mulai esok hari (22/12/2018).
Dalam beberapa waktu terakhir, pembahasan anggaran tahun fiskal 2019 mentok sehingga dibutuhkan anggaran sementara jika ingin pemerintahan tetap berjalan. Pada hari Rabu (19/12/2018), House of Representative dan Senate telah meloloskan anggaran sementara yang dibutuhkan.
"Kami ingin pemerintah tidak tutup. Namun kami juga ingin ada kesepakatan mengenai perlindungan perbatasan" tegas Ketua House of Representative dari Partai Republik Paul Ryan, mengutip Reuters.
Perkembangan teranyar, House of Representative telah meloloskan anggaran sementara baru yang akan membuat pemerintahan AS tetap beroperasi hingga 8 Februari 2019. Kali ini, anggaran senilai lebih dari US$ 5 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan dimasukkan kedalamnya.
Namun, anggaran ini diproyeksikan tak akan lolos ketika para senator melakukan pemungutan suara. Pasalnya, sebanyak 60 suara dibutuhkan untuk meloloskan anggaran sementara. Kini, partai Republik hanya menguasai sebanyak 51 kursi di Senate.
Pada akhirnya, shutdown akan sulit terelakkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular