
Analisis Teknikal
BI Optimistis dengan Tahan Suku Bunga, Pelemahan IHSG Menipis
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 December 2018 17:06

Jakarta,CNBC Indonesia - Meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin, tapi Bank Indonesia (BI) tidak serta merta mengikutinya. Seakan melihat optimisme rupiah ke depan, BI justru mengumumkan suku bunganya tetap di level 6%.
Seperti diketahui BI lebih tinggi menaikkan suku bunga 7 day RR nya pada bulan November 2018, BI saat itu khawatir karena defisit neraca berjalan melebar hingga lebih dari 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sikap BI tersebut membuat IHSG menguat beberapa saat setelah pengumuman suku bunga. Indeks mampu menipiskan pelemahan menjadi 0,45% pada level 6.147, pelemahan IHSG hari ini mencapai 1,04%. Pelemahan IHSG terbilang wajar karena bursa utama Asia juga diperdagangkan melemah.
Beberapa indeks sektor mampu bangkit pada sesi ke-2 setelah sempat terkoreksi, diantaranya sektor properti (+0,07%), sektor konsumer (+0,57%) dan sektor aneka industri (+0,35%).
Perdagangan hari ini berlangsung ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,85 triliun. Investor asing tetap melanjutkan aksi jual sahamnya dengan net sell senilai Rp 450 miliar. Dalam sebulan asing mencatatkan net sell Rp 5,95 triliun.
Secara pergerakan, IHSG masih di jalur penguatan dalam jangka pendek, hal ini tergambar dari posisinya yang kembali bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
Secara pola, IHSG membentuk pola doji yang mengindikasikan konsolidasi atau tidak memberikan arah kecenderungan arah baik menguat atau melemah.
Adapun level penghalang kenaikan (resistance) yang terdekat untuk dicapai IHSG esok adalah 6.200. Potensi penguatan tetap ada. IHSG membutuhkan 208 poin lagi untuk menyamai pencapaian IHSG tahun lalu di 6.355.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Ini Jurus Teknikal untuk IHSG
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Seperti diketahui BI lebih tinggi menaikkan suku bunga 7 day RR nya pada bulan November 2018, BI saat itu khawatir karena defisit neraca berjalan melebar hingga lebih dari 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sikap BI tersebut membuat IHSG menguat beberapa saat setelah pengumuman suku bunga. Indeks mampu menipiskan pelemahan menjadi 0,45% pada level 6.147, pelemahan IHSG hari ini mencapai 1,04%. Pelemahan IHSG terbilang wajar karena bursa utama Asia juga diperdagangkan melemah.
Perdagangan hari ini berlangsung ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,85 triliun. Investor asing tetap melanjutkan aksi jual sahamnya dengan net sell senilai Rp 450 miliar. Dalam sebulan asing mencatatkan net sell Rp 5,95 triliun.
Secara pergerakan, IHSG masih di jalur penguatan dalam jangka pendek, hal ini tergambar dari posisinya yang kembali bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
![]() |
Adapun level penghalang kenaikan (resistance) yang terdekat untuk dicapai IHSG esok adalah 6.200. Potensi penguatan tetap ada. IHSG membutuhkan 208 poin lagi untuk menyamai pencapaian IHSG tahun lalu di 6.355.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Ini Jurus Teknikal untuk IHSG
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular