Analisis Teknikal

The Fed Naikkan Suku Bunga, Ini Jurus Teknikal untuk IHSG

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 December 2018 08:31
Rentang pergerakannya diperkirakan antara 6.076 hingga level 6.176.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (19/12/2018), mampu menguat tajam hingga 1,54% ke level 6.176. Namun demikian, awan kelabu kembali nampak pada bursa saham dalam negeri setelah Bank Sentral Amerika Serikat Atau The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menaikkan suku bunganya.

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG hari ini akan bergerak melemah seiring dengan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Rentang pergerakannya diperkirakan antara 6.076 hingga level 6.176.

Dari bursa Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama di Wall Street kembali terkoreksi. Masih terkait the Fed yang kembali menaikkan suku bunganya yang membuat Wallstreet kembali anjlok. Indeks Dow Jones terkoreksi 1,49%, S&P 500 tersungkur 1,54%, dan Nasdaq merosot 2,17%.

Sesuai perkiraan, Federal Funds Rate benar-benar menaikkan suku bunganya sebanyak 25 basis poin menjadi 2,25-2,5% atau median 2,375%. Hasil rapat The Fed sangat menentukan pergerakan pasar bursa di wallstreet.

The Fed juga mengubah target median suku bunga acuan dari 3,1% menjadi 2,8% pada akhir 2019. Artinya hanya butuh kenaikan 50 basis poin atau melalui dua kali kenaikan suku bunga.

Dari dalam negeri, Pelaku pasar nampaknya lebih melihat kebijakan The Fed tahun depan yang lebih dovish. IHSG pun berlari kencang hingga 1,54%. Hampir semua sektor menguat kecuali perdagangan yang melemah tipis 0,1%.

Sektor konsumer menguat 2,82 persen menjadikan penyumbang poin paling banyak bagi IHSG. Perayaan natal dan tahun baru (nataru) nampaknya menjadi pelecut kenaikan sektor konsumer.

Sektor keuangan juga menguat 1,5% seiring dengan rupiah yang menguat 0,41%. Rupiah diperdagangkan di level Rp 14.435 per 1 $US.

Namun demikian investor asing terus melepas kepemilikan nya dengan mencatatkan net sell Rp 376 miliar. Dalam satu minggu ini asing sudah melepas sahamnya senilai Rp 1,1 triliun.

Untuk hari ini, Bank Indonesia rencananya akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG), yang akan digelar pukul 14:00 WIB. BI kemungkinan akan menaikkan suku bunganya 25 basis poin menjadi 6.25%.

Secara pergerakan, IHSG berhasil melewati Level penghalang kenaikan (resistance) dengan mulus di level 6.100. Bagaimana pergerakan hari ini?
The Fed Naikkan Suku Bunga, Mampukah IHSG Menguat?Sumber: Refinitiv
Secara teknikal, indeks memberikan sinyal pembalikan arah menguat dengan membentuk pola morning star. Posisinya juga menunjukkan bahwa IHSG cenderung menguat dengan bergerak di atas garis rerata harganya lima hari (moving average/MA5).

Namun penguatan kemarin membuat level saat ini dianggap sudah jenuh beli (overbought) menurut indikator teknikal stochastic slow. Ada potensi koreksi yang menghantui pergerakan IHSG hari ini.

Melihat perkembangan pasar, terutama kebijakan the Fed yang menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin, kemudian secara teknikal IHSG juga telah memasuki wilayah jenuh jual nya. Kami menyimpulkan IHSG kemungkinan tutup di zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular