
BI Sebut Kebijakan The Fed Berdampak Positif Buat Rupiah
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 December 2018 14:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Dini hari tadi, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed menaikkan suku bunga acuan. Namun untuk 2019, The Fed sepertinya dalam posisi yang tidak telampau ketat (hawkish).
Pada 2019, Jerome 'Jay' Powell dan kolega diperkirakan menaikkan Federal Funds Rate dua kali. Lebih sedikit dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali.
"Pengaruhnya seperti apa? Risiko akan kita pantau, tapi kadar risiko lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya. Positif bagi confidence ke Indonesia termasuk aliran modal asing dan nilai tukar," papar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur di kantor BI, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Hari ini, BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di 6%. BI tidak mengikuti kebijakan The Fed, karena sudah diantisipasi sebelumnya. BI telah menaikkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps).
"Pada November kami sudah sampaikan, kami sudah priced in kenaikan bunga (The Fed) di Desember ini dan kenaikan di beberapa bulan ke depan. Kenaikan (BI 7 Day Reverse Repo Rate) November tersebut telah mempertimbangkan kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," tegas Perry.
(aji/aji) Next Article BI 'Cetak Uang' Rp 500 T, Bank Sentral Lain Berapa?
Pada 2019, Jerome 'Jay' Powell dan kolega diperkirakan menaikkan Federal Funds Rate dua kali. Lebih sedikit dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali.
"Pengaruhnya seperti apa? Risiko akan kita pantau, tapi kadar risiko lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya. Positif bagi confidence ke Indonesia termasuk aliran modal asing dan nilai tukar," papar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur di kantor BI, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
"Pada November kami sudah sampaikan, kami sudah priced in kenaikan bunga (The Fed) di Desember ini dan kenaikan di beberapa bulan ke depan. Kenaikan (BI 7 Day Reverse Repo Rate) November tersebut telah mempertimbangkan kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," tegas Perry.
(aji/aji) Next Article BI 'Cetak Uang' Rp 500 T, Bank Sentral Lain Berapa?
Most Popular