Analisis Teknikal

Jelang Pengumuman The Fed, Euro Ungguli Dolar AS

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 December 2018 19:37
Ada peluang The Fed sudah mulai dovish pada bulan ini, lebih awal dari perkiraan sebelumnya yaitu tahun depan.
Foto: Seri Europa lengkap, dengan uang kertas baru 100 dan 200 euro. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Jakarta, CNBC Indonesia - Semakin dekat pelaksanaan rapat yang akan digelar The Federal Reserve (The Fed) , investor semakin was-was. Namun demikian, kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi semakin tipis.

Mengutip CME Fedwatch, kini probabilitas Jerome 'Jay' Powell dan sejawat menaikkan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25-2,5% adalah 68,9%. Kemarin, posisinya masih di 72,3% dan sepekan lalu ada di 75,8%.

Proyeksi perlambatan ekonomi AS dan dunia membuat pelaku pasar mulai mengubah taruhannya. Kemungkinan The Fed menahan suku bunga kini menjadi semakin besar. Ada peluang The Fed sudah mulai dovish pada bulan ini, lebih awal dari perkiraan sebelumnya yaitu tahun depan.

Apalagi dolar AS juga kehilangan keanggunannya karena imbal hasil (yield) obligasi AS yang semakin menurun. Pada pukul 04:52 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 3,6 bps.

Yield di pasar sekunder akan menjadi patokan dalam penentuan kupon di lelang pasar perdana. Ketika yield turun, maka kupon tentu menjadi rendah dan kurang menarik. Pasar obligasi AS yang kurang atraktif ini membuat permintaan terhadap greenback ikut turun sehingga nilainya melemah.

Dampaknya, dolar AS cenderung dilepas oleh pelaku pasar. Hingga pukul 19:05 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) melemah 0,29%.
Sumber: Refinitiv
Dilepasnya dolar AS membuat mata uang uni eropa (EURO) bergerak menguat. Hingga berita ini di muat, euro menguat 0,35% ke level 1.4009.

Secara teknikal, posisi euro lebih menguat dibandingkan dolar AS. Hal ini terlihat posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).

Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang penguatannya nampak masih terbuka karena belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought).

Level penopang penurunannya ada di level 1.1376, sedangkan level penghalang kenaikannya yang berpotensi ditembus berada di 1,1432.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pertumbuhan Ekonomi AS Diramal Melambat, Euro & Pound Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular