
Analisis Teknikal
Khawatir Perlambatan Ekonomi Dunia, Euro Ungguli Dolar AS
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 December 2018 18:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga. Hingga pukul 17:45 WIB, posisi dolar indeks berada di level 96.837 melemah 0,27%.
Proyeksi median perbankan utama AS menunjukkan kesediaannya untuk menaikkan suku bunga tiga kali pada 2019, sementara pasar berjangka mengharapkan hanya sekali kenaikan suku bunga untuk 2019.
Perbedaan tersebut mencerminkan keyakinan pelaku pasar bahwa biaya pinjaman di AS kemungkinan akan naik lebih tinggi dan menghambat pertumbuhan ekonomi, sehingga memaksa the Fed menekan tombol jeda pengetatan moneternya.
Perekonomian AS, tumbuh cukup kuat tahun ini, namun demikian mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan hingga akhir tahun ini, termasuk di Eropa dan Cina yang ekonominya menurun.
Menyimak perkembangan tersebut, mata uang uni eropa (EURO) bergerak menguat terhadap dolar AS. Hingga berita ini di muat, euro menguat 0,35% ke level 1.1385.
Secara teknikal, posisi euro lebih menguat dibandingkan dolar AS. Hal ini terlihat posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang penguatannya nampak masih terbuka karena belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought).
Level penopang penurunannya ada di level 1.1310, sedangkan level penghalang kenaikannya yang berpotensi ditembus berada di 1,1412.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jelang Pengumuman The Fed, Euro Ungguli Dolar AS
Proyeksi median perbankan utama AS menunjukkan kesediaannya untuk menaikkan suku bunga tiga kali pada 2019, sementara pasar berjangka mengharapkan hanya sekali kenaikan suku bunga untuk 2019.
Perbedaan tersebut mencerminkan keyakinan pelaku pasar bahwa biaya pinjaman di AS kemungkinan akan naik lebih tinggi dan menghambat pertumbuhan ekonomi, sehingga memaksa the Fed menekan tombol jeda pengetatan moneternya.
Menyimak perkembangan tersebut, mata uang uni eropa (EURO) bergerak menguat terhadap dolar AS. Hingga berita ini di muat, euro menguat 0,35% ke level 1.1385.
![]() |
Secara teknikal, posisi euro lebih menguat dibandingkan dolar AS. Hal ini terlihat posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang penguatannya nampak masih terbuka karena belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought).
Level penopang penurunannya ada di level 1.1310, sedangkan level penghalang kenaikannya yang berpotensi ditembus berada di 1,1412.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Jelang Pengumuman The Fed, Euro Ungguli Dolar AS
Most Popular