
Kecewa dengan Pidato Xi Jinping, Bursa Tokyo Ditutup Turun
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 December 2018 15:11

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo melemah pada hari Selasa (18/12/2018), mengikuti periode panjang penurunan di Wall Street. Hal itu terjadi karena investor sedang menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 1,82%, atau 391,43 poin, ditutup menjadi 21.115,45, sementara indeks Topix yang lebih luas anjlok 1,99%, atau 31,69 poin, menjadi 1.562,51.
"Menyusul jatuhnya saham AS, investor tetap berhati-hati tentang prospek pasar," kata Okasan Online Securities dalam komentarnya.
Investor "cenderung mengambil sikap menunggu-dan-perhatikan menjelang pertemuan kebijakan moneter bank sentral Jepang dan AS" serta peristiwa penting lainnya seperti batas waktu Kongres untuk anggaran AS akhir pekan ini, katanya.
Pertemuan Federal Reserve AS berakhir Rabu dan Bank of Japan merilis hasil pertemuannya pada hari Kamis.
"Para pelaku pasar juga berhati-hati menjelang penawaran umum perdana SoftBank besok," kata Toshikazu Horiuchi, seorang broker di IwaiCosmo Securities.
Pasar kecewa oleh pidato Presiden China Xi Jinping pada hari Selasa, "yang tidak membahas langkah-langkah stimulus konkrit", kata Horiuchi.
Di Tokyo, saham SoftBank, yang bermaksud untuk mengumpulkan US$ 23 miliar dengan mendaftarkan unit ponselnya mulai besok, jaanjlok parahtuh 3,29% menjadi 8.259 yen.
Saham Hitachi turun 2,57% menjadi 3.138 yen setelah mengumumkan rencana untuk membeli saham mayoritas dalam bisnis jaringan listrik raksasa teknik Swiss-Swedia, ABB, sebesar US$ 6,4 miliar.
Hitachi juga mengatakan, menurut harian bisnis Nikkei, pihaknya akan mencari dukungan keuangan dari pemerintah Inggris untuk proyek membangun pabrik nuklir di Inggris.
Saham Nissan turun 0,21% menjadi 927,9 yen setelah dewan pembuat mobil gagal menyetujui penggantian mantan ketua Carlos Ghosn setelah penangkapannya karena masalah terkait keuangan.
Sementara itu saham aplikasi pasar loak Mercari merosot 8,92% menjadi 2.113 yen setelah mengumumkan rencana untuk menutup unitnya di Inggris dan menghentikan operasi di negara itu.
Di New York, indeks Dow dan S&P 500, keduanya turun 2,1% sementara indeks saham teknologi Nasdaq turun 2,3%, di mana dua penurunan terakhir berhasil mencapai titik terendah baru untuk tahun ini.
Dolar diperdagangkan di 112,77 yen dalam perdagangan sore Asia, dibandingkan dengan 112,69 yen di New York.
(hps) Next Article Jelang Libur Panjang, Bursa Tokyo Bisa Menguat
Indeks acuan Nikkei 225 turun 1,82%, atau 391,43 poin, ditutup menjadi 21.115,45, sementara indeks Topix yang lebih luas anjlok 1,99%, atau 31,69 poin, menjadi 1.562,51.
"Menyusul jatuhnya saham AS, investor tetap berhati-hati tentang prospek pasar," kata Okasan Online Securities dalam komentarnya.
Pertemuan Federal Reserve AS berakhir Rabu dan Bank of Japan merilis hasil pertemuannya pada hari Kamis.
"Para pelaku pasar juga berhati-hati menjelang penawaran umum perdana SoftBank besok," kata Toshikazu Horiuchi, seorang broker di IwaiCosmo Securities.
Pasar kecewa oleh pidato Presiden China Xi Jinping pada hari Selasa, "yang tidak membahas langkah-langkah stimulus konkrit", kata Horiuchi.
Di Tokyo, saham SoftBank, yang bermaksud untuk mengumpulkan US$ 23 miliar dengan mendaftarkan unit ponselnya mulai besok, jaanjlok parahtuh 3,29% menjadi 8.259 yen.
Saham Hitachi turun 2,57% menjadi 3.138 yen setelah mengumumkan rencana untuk membeli saham mayoritas dalam bisnis jaringan listrik raksasa teknik Swiss-Swedia, ABB, sebesar US$ 6,4 miliar.
Hitachi juga mengatakan, menurut harian bisnis Nikkei, pihaknya akan mencari dukungan keuangan dari pemerintah Inggris untuk proyek membangun pabrik nuklir di Inggris.
Saham Nissan turun 0,21% menjadi 927,9 yen setelah dewan pembuat mobil gagal menyetujui penggantian mantan ketua Carlos Ghosn setelah penangkapannya karena masalah terkait keuangan.
Sementara itu saham aplikasi pasar loak Mercari merosot 8,92% menjadi 2.113 yen setelah mengumumkan rencana untuk menutup unitnya di Inggris dan menghentikan operasi di negara itu.
Di New York, indeks Dow dan S&P 500, keduanya turun 2,1% sementara indeks saham teknologi Nasdaq turun 2,3%, di mana dua penurunan terakhir berhasil mencapai titik terendah baru untuk tahun ini.
Dolar diperdagangkan di 112,77 yen dalam perdagangan sore Asia, dibandingkan dengan 112,69 yen di New York.
(hps) Next Article Jelang Libur Panjang, Bursa Tokyo Bisa Menguat
Most Popular