
Analisis Teknikal
Dikepung Sentimen Negatif, IHSG Sesi I Tertekan 0,74%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 December 2018 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar saham dalam negeri cenderung melakukan penjualan di tengah sentimen negatif dari dalam maupun global. Ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara harus terkoreksi 0,74% ke level 6.043.
Bursa utama Asia khawatir akan kebijakan suku bunga the Fed yang akan menaikkan suku bunga. Nikkei turun o,85%, Shanghai meluncur 1,09%, Kospi terkoreksi 0,49%, dan Hang Seng anjlok 1,1%.
Sedangkan kekhawatiran dari dalam negeri, terkait dengan defisit neraca dagang yang mencapai US$ 2,04 miliar dolar. Nilai ekspor diumumkan turun 6,69% secara bulanan, secara tahunan juga masih turun 3,28%.
Lain halnya dengan impor, secara bulanan memang turun 4,47%. Namun demikian, masih terjadi kenaikan 11,68% secara tahunan. Potensi akan defisit pada transaksi berjalan pun kembali mengemuka.
Kekhawatiran investor tersebut tercermin dari nilai transaksi bursa hingga siang ini yang mencapai Rp 5,15 triliun. Investor asing juga mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 338 miliar.
Lalu, kemana arah IHSG sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis arah pergerakannya menggunakan analisis teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Secara teknikal, penurunan IHSG yang cukup dalam telah terbaca ketika dibuka dengan pelemahan hingga terbentuk celah penurunan (gap down). Adanya celah tersebut menunjukkan akan adanya tekanan serta penjualan yang cukup masif pada IHSG.
Potensi koreksi lanjutan pada sesi ke-2 tetap ada, mengingat indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) mulai membentuk posisi persilangan turun (death cross).
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Bursa utama Asia khawatir akan kebijakan suku bunga the Fed yang akan menaikkan suku bunga. Nikkei turun o,85%, Shanghai meluncur 1,09%, Kospi terkoreksi 0,49%, dan Hang Seng anjlok 1,1%.
Sedangkan kekhawatiran dari dalam negeri, terkait dengan defisit neraca dagang yang mencapai US$ 2,04 miliar dolar. Nilai ekspor diumumkan turun 6,69% secara bulanan, secara tahunan juga masih turun 3,28%.
Kekhawatiran investor tersebut tercermin dari nilai transaksi bursa hingga siang ini yang mencapai Rp 5,15 triliun. Investor asing juga mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 338 miliar.
Lalu, kemana arah IHSG sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis arah pergerakannya menggunakan analisis teknikal dengan hasil sebagai berikut:
![]() |
Potensi koreksi lanjutan pada sesi ke-2 tetap ada, mengingat indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) mulai membentuk posisi persilangan turun (death cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular