Bunga Acuan The Fed Berpotensi Naik, Saham Bank 'Kebakaran'

Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 December 2018 09:40
Saham-saham bank besar dilepas investor karena kabar negatif dari Amerika Serikat (AS) soal kenaikan suku bunga acuan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank besar dilepas investor karena kabar negatif dari Amerika Serikat (AS) soal kenaikan suku bunga acuan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anjlok 1,84% menjadi Rp 25.350 per saham. BBCA telah ditransaksikan sebanyak 3.239 kali dengan volume 6 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 155 miliar.


Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,01% menjadi Rp 7.325 per saham. BMRI telah ditransaksikan sebanyak 1.306 kali dengan volume 10 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 74 miliar.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) koreksi 0,58% menjadi Rp 8.525 per saham. BBNI telah ditransaksikan sebanyak 630 kali dengan volume 2 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 19 miliar.



Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 0,28% menjadi Rp 3.580 per saham. BBRI telah ditransaksikan sebanyak 2.610 kali dengan volume 21 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 19 miliar.

Sejumlah ekonom dan analis memperkirakan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan pada Rabu besok waktu setempat. Ini keempat kalinya the Fed menaikkan bunga acuan sepanjang 2018.

Kenaikan suku bunga acuan ini akan menahan laju pertumbuhan ekonomi AS yang disebut Trump dalam kondisi terbaik.

Bila The Fed menaikkan suku bunga acuan, ada kemungkinan BI juga akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Saham-saham sektor perbankan sangat sensitif pada suku bunga karena kenaikan suku bunga acuan bisa membuat biaya kredit perbankan semakin mahal.


(roy/roy) Next Article 2 Hari Berturut Asing Borong Saham, Bank Buku IV Terbanyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular