Analisis Teknikal

Sudah Terkoreksi 0,99%, Pelemahan IHSG Sesi II Terbatas

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 December 2018 13:25
Pelemahan nya terus bertambah ketika nilai ekspor diumumkan turun 3,28% menjadi US$ 15,11 dibandingkan tahun lalu.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I melemah 0,99% ke level 6.108. Mengawali perdagangan dengan koreksi 0,1%, IHSG semakin melemah kala data neraca perdagangan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Sebelum neraca dagang diumumkan pada pukul 10:00 WIB, IHSG sempat melemah 0,35% karena pelemahan bursa global. Pelemahan nya bertambah ketika nilai ekspor diumumkan turun 3,28% menjadi US$ 15,11 dibandingkan tahun lalu. Kemudian impor tumbuh 11,68% dengan waktu yang sama.

Sehingga total neraca perdagangan November 2018 diumumkan defisit senilai US$ 2,04 miliar dolar. Anjloknya nilai ekspor migas sebesar -10,75% secara bulanan dan ekspor industri pengolahan sebesar -8,12% menyebabkan ekspor turun 3,28%.

Sedangkan komponen impor secara bulanan juga turun di mana konsumsi turun 4,7%, Bahan baku turun 4,14%, barang modal turun 5,92%, penurunan impor selama bulan November minus 4,47% dibandingkan bulan sebelumnya.

Hampir semua indeks sektor di dalam IHSG melemah kecuali agrikultur. Pelaku pasar nampak melepas portofolio mereka mengantisipasi data neraca perdagangan. Nilai perdagangan sesi I mencapai Rp 4,3 triliun, dengan investor asing tercatat net sell Rp 180 miliar.

Lalu, kemana arah IHSG sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis arah pergerakannya menggunakan analisis teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Sumber: Refinitiv
Secara teknikal, IHSG masih berpotensi melemah karena terbentuknya formasi evening star pada grafik lilin.

Namun demikian, pelemahan indeks cenderung tertahan saat menyentuh level 6.100, sebagai penahan penurunan (support).

Untuk sesi ke-2 pelemahan IHSG nampak terbatas dengan potensi menipiskan koreksi. Namun demikian, IHSG nampaknya akan mengawali pekan dengan tetap terkoreksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular