
Dari Telkom hingga PayTren, Simak Kabar Penggerak Bursa Ini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 December 2018 07:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat tipis 0,01%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Jumat pekan lalu dengan membukukan pelemahan sebesar 0,13% ke level 6.169,84.
Nasib IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan regional yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 2,02%, indeks Shanghai turun 1,53%, indeks Hang Seng turun 1,62%, indeks Strait Times turun 1,04%, dan indeks Kospi turun 1,25%.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 9,65 triliun dengan volume sebanyak 10,02 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 365.931 kali.
Selain itu, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Senin (17/12/2018), dibuka.
1. Telkom dan Go-Jek Batal Kerja Sama!
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dikabarkan membatalkan rencana kerja sama dengan aplikator transportasi online (ride-hailing) Go-Jek atau PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Namun, sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana kerja sama kedua perusahaan tersebut tidak merinci secara jelas alasan pembatalan kerja sama.
2. Terima Pembayaran, Waskita Optimis Kas Operasional Rp 20 T
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menerima pembayaran senilai Rp 1,9 triliun dari pemerintah untuk pengerjaan ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Penerimaan ini dinilai akan semakin memperkuat kondisi kas operasional perusahaan yang ditargetkan bisa mencapai Rp 20 triliun hingga akhir tahun ini.
3. TIFA Perkirakan Bisnis Pembiayaan Lesu di 2019
PT Tifa Finance Tbk (TIFA) menargetkan pertumbuhan pembiayaan moderat di tahun depan, hanya berkisar 5%-10% sama dengan target pertumbuhan di tahun ini. Alasannya, industri pembiayaan diperkirakan melambat di tahun depan.
4. PayTren Milik Yusuf Mansyur Tak Hanya Ingin Beli BRI Syariah
Niat pemilik PayTren Uztaz Yusuf Mansyur memborong saham PT BRI Syariah Tbk (BRIS) tak hanya berhenti pada saham bank ini saja. Pemilik PayTren Asset Manajemen dan Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo) juga berencana akan membeli saham-saham bank syariah lainnya.
5. MERK Revisi Jumlah Dividen, Jadi Rp 1,15 T
PT Merck Indonesia Tbk (MERK) merevisi nilai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang diterima pemegang saham berubah menjadi lebih rendah dibandingkan yang sudah diumumkan sebelumnya.
Direktur Merck Bambang Nurcahyo melalui surat yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia menyampaikan jumlah dividen yang dibagikan senilai Rp 1,15 triliun atau Rp 2.565/saham.
(prm) Next Article Kinerja Keuangan Mengecewakan, TLKM Pimpin Pelemahan IHSG
Nasib IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan regional yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 2,02%, indeks Shanghai turun 1,53%, indeks Hang Seng turun 1,62%, indeks Strait Times turun 1,04%, dan indeks Kospi turun 1,25%.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 9,65 triliun dengan volume sebanyak 10,02 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 365.931 kali.
1. Telkom dan Go-Jek Batal Kerja Sama!
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dikabarkan membatalkan rencana kerja sama dengan aplikator transportasi online (ride-hailing) Go-Jek atau PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Namun, sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana kerja sama kedua perusahaan tersebut tidak merinci secara jelas alasan pembatalan kerja sama.
2. Terima Pembayaran, Waskita Optimis Kas Operasional Rp 20 T
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menerima pembayaran senilai Rp 1,9 triliun dari pemerintah untuk pengerjaan ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Penerimaan ini dinilai akan semakin memperkuat kondisi kas operasional perusahaan yang ditargetkan bisa mencapai Rp 20 triliun hingga akhir tahun ini.
3. TIFA Perkirakan Bisnis Pembiayaan Lesu di 2019
PT Tifa Finance Tbk (TIFA) menargetkan pertumbuhan pembiayaan moderat di tahun depan, hanya berkisar 5%-10% sama dengan target pertumbuhan di tahun ini. Alasannya, industri pembiayaan diperkirakan melambat di tahun depan.
4. PayTren Milik Yusuf Mansyur Tak Hanya Ingin Beli BRI Syariah
Niat pemilik PayTren Uztaz Yusuf Mansyur memborong saham PT BRI Syariah Tbk (BRIS) tak hanya berhenti pada saham bank ini saja. Pemilik PayTren Asset Manajemen dan Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo) juga berencana akan membeli saham-saham bank syariah lainnya.
5. MERK Revisi Jumlah Dividen, Jadi Rp 1,15 T
PT Merck Indonesia Tbk (MERK) merevisi nilai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang diterima pemegang saham berubah menjadi lebih rendah dibandingkan yang sudah diumumkan sebelumnya.
Direktur Merck Bambang Nurcahyo melalui surat yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia menyampaikan jumlah dividen yang dibagikan senilai Rp 1,15 triliun atau Rp 2.565/saham.
(prm) Next Article Kinerja Keuangan Mengecewakan, TLKM Pimpin Pelemahan IHSG
Most Popular