
Komitmen BI Jaga Rupiah Sampai Titik Darah Penghabisan!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 December 2018 18:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berhasil menjalankan misi balas dendamnya, pasca sejak awal pekan hampir tidak pernah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan pasar spot, Kamis (13/12/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.490/US$. Rupiah menguat 0,72% dibandingkan penutupan pada perdagangan sehari sebelumnya.
Meski demikian, keperkasaan rupiah tak membuat Bank Indonesia (BI) sebagai garis terdepan penjaga stabilitas nilai tukar rupiah bersenang diri, lantaran masih ada risiko yang menghantui.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, di Jakarta.
"Bank Indonesia tetap mewaspadai dampak dari dinamika global yang dengan cepat berubah terhadap pergerakan kurs rupiah," tegas Nanang.
BI menegaskan tidak akan segan mengambil langkah-langkah yang memang diperlukan, untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah tetap tinggi.
"Akan mengambil langlah yang diperlukan dengan instruments mix yang dimiliki untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah tetap terjaga baik," jelasnya.
Nanang mengatakan, penguatan rupiah pada hari ini ditopang oleh pelepasan valas oleh perbankan yang bersumber dari pasokan valas investor asing maupun eksportir.
"Bank Indonesia masih akan terus memberikan ruang penguatan terhadap rupiah sesuai dengan mekanisme pasar," tegasnya.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Pada penutupan pasar spot, Kamis (13/12/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.490/US$. Rupiah menguat 0,72% dibandingkan penutupan pada perdagangan sehari sebelumnya.
Meski demikian, keperkasaan rupiah tak membuat Bank Indonesia (BI) sebagai garis terdepan penjaga stabilitas nilai tukar rupiah bersenang diri, lantaran masih ada risiko yang menghantui.
"Bank Indonesia tetap mewaspadai dampak dari dinamika global yang dengan cepat berubah terhadap pergerakan kurs rupiah," tegas Nanang.
BI menegaskan tidak akan segan mengambil langkah-langkah yang memang diperlukan, untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah tetap tinggi.
"Akan mengambil langlah yang diperlukan dengan instruments mix yang dimiliki untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah tetap terjaga baik," jelasnya.
Nanang mengatakan, penguatan rupiah pada hari ini ditopang oleh pelepasan valas oleh perbankan yang bersumber dari pasokan valas investor asing maupun eksportir.
"Bank Indonesia masih akan terus memberikan ruang penguatan terhadap rupiah sesuai dengan mekanisme pasar," tegasnya.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular