
Indeks Hang Seng naik 1,34% pada Jeda Siang
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
13 December 2018 12:27

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong naik lebih dari 1% Kamis pagi (12/13/2018), memperpanjang keuntungan dalam 3 hari, tumbuhnya harapan pada pembicaraan Amerika Serikat (AS)-China.
Indeks Hang Seng menguat 1,34%, atau 351,07 poin, menjadi 26.537,78 pada jeda siang.
Hubungan AS-China yang kian mesra memberikan optimisme bagi investor untuk berburu saham-saham di Benua Kuning. Setelah Trump mengklaim bahwa China sudah mulai meningkatkan pembelian kedelai asal AS dan siap menurunkan bea masuk untuk impor mobil asal AS, China kini nampak semakin membuka dirinya.
Wall Street Journal melaporkan bahwa China sedang melakukan persiapan untuk mengganti program 'Made in China 2025' dengan sebuah program yang akan memberikan akses lebih besar bagi investor asing untuk berpartisipasi dalam perekonomiannya, seperti dikutip dari CNBC International.
Program 'Made in China 2025' merupakan gagasan dari Presiden China Xi Jinping untuk mendongrak industri berteknologi tinggi disana. Administrasi Presiden AS Donald Trump sudah sejak lama mengkritik program ini lantaran dianggap proteksionis.
Seorang sumber mengatakan bahwa program baru itu bisa diperkenalkan pada awal tahun depan.
Selain itu, kabar positif bagi bursa saham Asia juga datang dari Inggris. Perdana Menteri Theresa May berhasil mempertahankan posisinya pasca memenangkan dukungan parlemen kala menghadapi pemunguta suara atas mosi tidak percaya. Sebanyak 200 suara mendukung May dan hanya 117 yang ingin dirinya hengkang.
Perkembangan ini membuat proses pembahasan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) menemui kepastian karena tidak ada pergantian kepemimpinan. Sebelumnya, May menegaskan pergantian kepemimpinan bukan jalan terbaik bagi Inggris yang sedang menghadapi sengkarut Brexit. Negeri John Bull sudah tidak punya banyak waktu, karena Bexit efektif berlaku pada 29 Maret 2019.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng menguat 1,34%, atau 351,07 poin, menjadi 26.537,78 pada jeda siang.
Hubungan AS-China yang kian mesra memberikan optimisme bagi investor untuk berburu saham-saham di Benua Kuning. Setelah Trump mengklaim bahwa China sudah mulai meningkatkan pembelian kedelai asal AS dan siap menurunkan bea masuk untuk impor mobil asal AS, China kini nampak semakin membuka dirinya.
Program 'Made in China 2025' merupakan gagasan dari Presiden China Xi Jinping untuk mendongrak industri berteknologi tinggi disana. Administrasi Presiden AS Donald Trump sudah sejak lama mengkritik program ini lantaran dianggap proteksionis.
Seorang sumber mengatakan bahwa program baru itu bisa diperkenalkan pada awal tahun depan.
Selain itu, kabar positif bagi bursa saham Asia juga datang dari Inggris. Perdana Menteri Theresa May berhasil mempertahankan posisinya pasca memenangkan dukungan parlemen kala menghadapi pemunguta suara atas mosi tidak percaya. Sebanyak 200 suara mendukung May dan hanya 117 yang ingin dirinya hengkang.
Perkembangan ini membuat proses pembahasan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) menemui kepastian karena tidak ada pergantian kepemimpinan. Sebelumnya, May menegaskan pergantian kepemimpinan bukan jalan terbaik bagi Inggris yang sedang menghadapi sengkarut Brexit. Negeri John Bull sudah tidak punya banyak waktu, karena Bexit efektif berlaku pada 29 Maret 2019.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular