
Damai Dagang AS-China Jadikan Rupiah Nomor 1 di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 December 2018 08:30

Dolar AS memang sedang melemah secara global. Pada pukul 08:20 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah tipis 0,01%.
Investor sepertinya sedang berbunga-bunga karena damai dagang AS-China semakin nyata. Mengutip Reuters, China dikabarkan siap memangkas tarif bea masuk bagi impor mobil asal AS dari 40% menjadi 15%. Sumber di lingkaran dalam pemerintah China mengungkapkan proposal tersebut akan dibahas di level kabinet dalam waktu dekat.
"Itu adalah berita yang sangat bagus. Saya harap kawan-kawan pelaku industri otomotif juga merasakannya," ujar Kellyanne Conway, Penasihat Gedung Putih, mengutip Reuters.
"Pembicaraan yang sangat produktif dengan China! Nantikan beberapa pengumuman penting!" cuit Presiden AS Donald Trump melalui Twitter dengan kalimat-kalimat yang penuh misteri.
Perkembangan tersebut kemungkinan akan membuat pelaku pasar semringah. Damai dagang AS-China semakin dekat, dan perekonomian global pun siap menggeliat.
Investor bisa jadi akan lebih berani mengambil risiko dan masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Ketika arus modal kembali mengalir ke Tanah Air, maka rupiah akan sangat diuntungkan.
Apalagi, seperti sudah disinggung sebelumnya, rupiah sudah melemah dalam 2 hari perdagangan terakhir. Pelemahan rupiah yang sudah lumayan tajam, yaitu 0,89% selama 2 hari ini, membuat peluang penguatan menjadi terbuka. Jadi, wajar saja rupiah bangkit dan menjadi yang terbaik di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Investor sepertinya sedang berbunga-bunga karena damai dagang AS-China semakin nyata. Mengutip Reuters, China dikabarkan siap memangkas tarif bea masuk bagi impor mobil asal AS dari 40% menjadi 15%. Sumber di lingkaran dalam pemerintah China mengungkapkan proposal tersebut akan dibahas di level kabinet dalam waktu dekat.
"Itu adalah berita yang sangat bagus. Saya harap kawan-kawan pelaku industri otomotif juga merasakannya," ujar Kellyanne Conway, Penasihat Gedung Putih, mengutip Reuters.
Perkembangan tersebut kemungkinan akan membuat pelaku pasar semringah. Damai dagang AS-China semakin dekat, dan perekonomian global pun siap menggeliat.
Investor bisa jadi akan lebih berani mengambil risiko dan masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Ketika arus modal kembali mengalir ke Tanah Air, maka rupiah akan sangat diuntungkan.
Apalagi, seperti sudah disinggung sebelumnya, rupiah sudah melemah dalam 2 hari perdagangan terakhir. Pelemahan rupiah yang sudah lumayan tajam, yaitu 0,89% selama 2 hari ini, membuat peluang penguatan menjadi terbuka. Jadi, wajar saja rupiah bangkit dan menjadi yang terbaik di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular