Damai Dagang AS-China Jadikan Rupiah Nomor 1 di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 December 2018 08:30
Damai Dagang AS-China Jadikan Rupiah Nomor 1 di Asia
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya mampu menguat setelah 2 hari tertekan. Aroma damai dagang AS-China yang semakin tercium membuat rupiah cs di Asia ramai-ramai menguat. 

Pada Rabu (12/12/2018), US$ 1 sama dengan Rp 14.560 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Apresiasi rupiah bisa diduga sebelum pasar spot dibuka. Pasalnya, tanda-tanda keperkasaan rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). 


Penguatan hari ini memutus rantai pelemahan rupiah selama 2 hari beruntun. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,31% dan sehari sebelumnya terdepresiasi 0,59%.  


Pagi ini, sebagian besar mata uang Asia juga menguat di hadapan greenback. Setelah kemarin merasakan dinginnya dasar klasemen mata uang Benua Kuning, rupiah menyeruak ke posisi puncak. Ya, rupiah kini menjadi mata uang dengan penguatan paling tajam di Asia. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:17 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Dolar AS memang sedang melemah secara global. Pada pukul 08:20 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah tipis 0,01%. 

Investor sepertinya sedang berbunga-bunga karena damai dagang AS-China semakin nyata. Mengutip Reuters, China dikabarkan siap memangkas tarif bea masuk bagi impor mobil asal AS dari 40% menjadi 15%. Sumber di lingkaran dalam pemerintah China mengungkapkan proposal tersebut akan dibahas di level kabinet dalam waktu dekat. 

"Itu adalah berita yang sangat bagus. Saya harap kawan-kawan pelaku industri otomotif juga merasakannya," ujar Kellyanne Conway, Penasihat Gedung Putih, mengutip Reuters. 

"Pembicaraan yang sangat produktif dengan China! Nantikan beberapa pengumuman penting!" cuit Presiden AS Donald Trump melalui Twitter dengan kalimat-kalimat yang penuh misteri. 

Perkembangan tersebut kemungkinan akan membuat pelaku pasar semringah. Damai dagang AS-China semakin dekat, dan perekonomian global pun siap menggeliat. 

Investor bisa jadi akan lebih berani mengambil risiko dan masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Ketika arus modal kembali mengalir ke Tanah Air, maka rupiah akan sangat diuntungkan. 

Apalagi, seperti sudah disinggung sebelumnya, rupiah sudah melemah dalam 2 hari perdagangan terakhir. Pelemahan rupiah yang sudah lumayan tajam, yaitu 0,89% selama 2 hari ini, membuat peluang penguatan menjadi terbuka. Jadi, wajar saja rupiah bangkit dan menjadi yang terbaik di Asia.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular