
3 Faktor Utama yang Buat Rupiah Keok Lawan Dolar, Simak!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
11 December 2018 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah menembus level Rp 14.600.
Pada Selasa (11/12/2018) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.630. Rupiah melemah 0,55% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) langsung melakukan intervensi di pasar Domestik Non-Delivery Forward (DNDF) dan pasar spot. "BI intervensi di DNDF dan spot, dan stand ready di pasar SBN, untuk menjaga stabilitas Rupiah," papar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/12/2018).
Nanang menceritakan ada 3 faktor yang menyebabkan rupiah terkena imbas dari penguatan dolar AS.
Di antaranya, Pertama, berlanjutnya kekhawatiran pasar terkait melemahnya ekonomi global yang memicu sell off di pasar saham global.
"Kemudian kedua yakni ditambah reaksi pasar yang negatif atas diitundanya voting Brexit di parlemen Inggris. Sementara yang ketiga adalah pengunduran diri Gubernur Bank Sentral India, yang sebetulnya tidak ada kaitanya dengan Rupiah," kata Nanang.
(dru) Next Article Kebijakan Moneter yang Pruden, Strategi BI Jaga Rupiah 2021
Pada Selasa (11/12/2018) pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.630. Rupiah melemah 0,55% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) langsung melakukan intervensi di pasar Domestik Non-Delivery Forward (DNDF) dan pasar spot. "BI intervensi di DNDF dan spot, dan stand ready di pasar SBN, untuk menjaga stabilitas Rupiah," papar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/12/2018).
![]() |
Nanang menceritakan ada 3 faktor yang menyebabkan rupiah terkena imbas dari penguatan dolar AS.
Di antaranya, Pertama, berlanjutnya kekhawatiran pasar terkait melemahnya ekonomi global yang memicu sell off di pasar saham global.
"Kemudian kedua yakni ditambah reaksi pasar yang negatif atas diitundanya voting Brexit di parlemen Inggris. Sementara yang ketiga adalah pengunduran diri Gubernur Bank Sentral India, yang sebetulnya tidak ada kaitanya dengan Rupiah," kata Nanang.
(dru) Next Article Kebijakan Moneter yang Pruden, Strategi BI Jaga Rupiah 2021
Most Popular