
Saham Pilihan Broker
Bertarung di Zona Merah, Mari Simak Arah Saham-saham Ini
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
10 December 2018 08:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran pemodal di bursa saham Asia tampaknya mencuat pada perdagangan pagi ini, dimana mayorias bursa saham utama terkoreksi saat di buka. Bursa saham domestik sepertinya akan terpengaruh oleh sentimen yang sama yaitu pelemahan dalam bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street karena kekhawatiran resesi dan perkembagan hubungan dagang AS-China yang memburuk.
Seperti apa proyeksi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, setelah pekan lalu ditutup di zona hijau. Mari kita simak ulasan beberapa broker.
1. Maybank Kim Eng Sekuritas
Hari ini secara teknikal IHSG akan bergerak mixed dengen kecenderungan melemah untuk kembali menguji support yang sebelumnya menjadi resistance kuat di 6.117. Bertahan disekitar level ini akan mengonfirmasi bahwa koreksi hanya throwback setelah breakout.
Support kuat selanjutnya berada di support EMA200hari di 5.960. Range indeks hari ini berdasarkan pivot point berada dalam support 6,106/6,085. Resistance 6,144/6,162.
Saham-saham layak disimak:
Pergerakan IHSG dalam pekan ini bergerak mixed dengan peluang menguat pekan ini, sentimen dati eksternal terbilang neutral bagi pasar setelah AS dan Cina menyepakati penghentian sementara tarif impor serta intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap OPEC dapat berdampak pada harga minyak mentah. IHSG diperkirakan bergerak down to up pattern dalam pergerakannya di pekan ini
Percepatan pembangunan infrastruktur yang tengah di lakukan pemerintah dihadapi oleh berbagai kendala karena geografis Indonesia sangat luas dan tersebar menjadikan pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya yang tinggi serta kendala institusional.
Pemerintah juga berupaya memitigasi terhadap krisis ekonomi agar tidak rentan terhadap tekanan eksternal karena lingkungan global yang dinamis saat ini. Indonesia di masa mendatang bisa melakukan upaya transformasi dalam bidang ekonomi untuk menghadapi perubahan global yang selalu disertai ketidakpastian.
Dalam kondisi rupiah yang melemah pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam upaya menjaga agar kembali stabil. Langkah pemerintah yang berhasil menjaga rupiah mampu memberikan kepercayaan yang besar bagi investor untuk kembali menanamkan investasinya di Indonesia. Kendati, salah satu faktor apresiasi rupiah sebagai dampak dari turunnya harga minya mentah dunia.
Selain itu, kebijakan tarif yang dilakukan pemerintah Presiden Donald Trump ditanggapi oleh Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams bahwa berbagai bea impor itu telah merusak keyakinan dan beberapa investasi bisnis, yang juga memukul lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi AS. Karena ketidakpastian yang tinggi untuk bisnis, bahkan beberapa investor di antaranya menunda investasi.
Pelaku pasar juga tertuju pada keputusan OPEC yang dapat berpengaruh terhadap harga minyak dunia. Meski Keputusan OPEC pun nampaknya juga masih dipengaruhi oleh adanya intervensi dari Trump yang meminta OPEC untuk tidak membatasi produksi minyak mentah. Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan bahwa akan sulit bagi RUsia untuk merealisasikan pengurangan produksi seiring dengan cuaca yang dingin yang tengah melanda di sejumlah lapangan minyak.
Pergerakan IHSG perlahan menguat mendekati target level FR 161,8% dengan kondisi indikator Stochastic dan RSI yang berada di Area overbought menjadi pemberat secara teknikal. Peluang penguatan akan terbuka cukup lebar jika IHSG berhasil menguji target FR161.8% di level 6.155 dengan target level resistance 6.200.
Wave yang terbentuk yakni wave 3 sehingga IHSG bersiap mengalami wave 4 yang cenderung terkoreksi jang pendek sebelum kemudia kembali menguat membentuk wave 5 secara siklus medium term. Sehingga pada pekan depan IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan terbatasnya dengan support resistance 6.095-6.200.
Investor menilai gancatan senjata perdagangan antara AS-China akan terprovokasi dengan adanya penangkapan CFO Huawei dan Investor mulai meragukan The Fed akan menahan suku bunga lebih lama ditahun depan setelah pasar tenaga kerja dilaporkan lebih cepat dari ekspektasi.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya :
Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.118 s/d 6.150, setelah pekan lalu ditutup menguat sebesar 10,8 poin (+0.17%) menuju 6.126,35 pada perdagangan hari Jumat 7 Desember 2018 kemarin.
IHSG berhasil bertahan dari "badai" sentimen eksternal sepanjang pekan kemarin. Hal ini menjadi pertanda bahwa IHSG memang memasuki window dressing dan harga saham-saham dipertahankan di jalur hijau, minat pelaku pasar masih tinggi pada pasar modal Indonesia.
Hari ini kita mendapat sentimen positif dari dalam negeri yaitu cadangan devisa yang meningkat, sentimen ini diprediksi masih akan berlanjut, dan penguatan rupiah.
Saham pilihan hari ini:
(hps) Next Article Banyak Sentimen Baik, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Seperti apa proyeksi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, setelah pekan lalu ditutup di zona hijau. Mari kita simak ulasan beberapa broker.
1. Maybank Kim Eng Sekuritas
Hari ini secara teknikal IHSG akan bergerak mixed dengen kecenderungan melemah untuk kembali menguji support yang sebelumnya menjadi resistance kuat di 6.117. Bertahan disekitar level ini akan mengonfirmasi bahwa koreksi hanya throwback setelah breakout.
Saham-saham layak disimak:
- ASII tertahan support internal trend line di 8.100.
- SRIL test resistance di 374 untuk konfirmasi rally.
- PTBA test support 3.900/3.850.
- PTRO test last high 1.825 utk konfirmasi cup with handle.
Pergerakan IHSG dalam pekan ini bergerak mixed dengan peluang menguat pekan ini, sentimen dati eksternal terbilang neutral bagi pasar setelah AS dan Cina menyepakati penghentian sementara tarif impor serta intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap OPEC dapat berdampak pada harga minyak mentah. IHSG diperkirakan bergerak down to up pattern dalam pergerakannya di pekan ini
Percepatan pembangunan infrastruktur yang tengah di lakukan pemerintah dihadapi oleh berbagai kendala karena geografis Indonesia sangat luas dan tersebar menjadikan pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya yang tinggi serta kendala institusional.
Pemerintah juga berupaya memitigasi terhadap krisis ekonomi agar tidak rentan terhadap tekanan eksternal karena lingkungan global yang dinamis saat ini. Indonesia di masa mendatang bisa melakukan upaya transformasi dalam bidang ekonomi untuk menghadapi perubahan global yang selalu disertai ketidakpastian.
Dalam kondisi rupiah yang melemah pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam upaya menjaga agar kembali stabil. Langkah pemerintah yang berhasil menjaga rupiah mampu memberikan kepercayaan yang besar bagi investor untuk kembali menanamkan investasinya di Indonesia. Kendati, salah satu faktor apresiasi rupiah sebagai dampak dari turunnya harga minya mentah dunia.
Selain itu, kebijakan tarif yang dilakukan pemerintah Presiden Donald Trump ditanggapi oleh Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams bahwa berbagai bea impor itu telah merusak keyakinan dan beberapa investasi bisnis, yang juga memukul lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi AS. Karena ketidakpastian yang tinggi untuk bisnis, bahkan beberapa investor di antaranya menunda investasi.
Pelaku pasar juga tertuju pada keputusan OPEC yang dapat berpengaruh terhadap harga minyak dunia. Meski Keputusan OPEC pun nampaknya juga masih dipengaruhi oleh adanya intervensi dari Trump yang meminta OPEC untuk tidak membatasi produksi minyak mentah. Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan bahwa akan sulit bagi RUsia untuk merealisasikan pengurangan produksi seiring dengan cuaca yang dingin yang tengah melanda di sejumlah lapangan minyak.
- ASII: Trading Buy, Close 8225, TP 8300
- PTPP: Trading Buy, Close 1935, TP 1975
- ADHI : Trading Buy, Close 1625, TP 1655
- BSDE: Trading Buy, Close 1345, TP 1370
- CTRA: Trading Buy, Close 1085, TP 1110
- ACES: Trading Buy, Close 1555, TP 1580
Pergerakan IHSG perlahan menguat mendekati target level FR 161,8% dengan kondisi indikator Stochastic dan RSI yang berada di Area overbought menjadi pemberat secara teknikal. Peluang penguatan akan terbuka cukup lebar jika IHSG berhasil menguji target FR161.8% di level 6.155 dengan target level resistance 6.200.
Wave yang terbentuk yakni wave 3 sehingga IHSG bersiap mengalami wave 4 yang cenderung terkoreksi jang pendek sebelum kemudia kembali menguat membentuk wave 5 secara siklus medium term. Sehingga pada pekan depan IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan terbatasnya dengan support resistance 6.095-6.200.
Investor menilai gancatan senjata perdagangan antara AS-China akan terprovokasi dengan adanya penangkapan CFO Huawei dan Investor mulai meragukan The Fed akan menahan suku bunga lebih lama ditahun depan setelah pasar tenaga kerja dilaporkan lebih cepat dari ekspektasi.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya :
- BISI
- INTP
- GGRM
- ASII
- HOKI
- AKRA
Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.118 s/d 6.150, setelah pekan lalu ditutup menguat sebesar 10,8 poin (+0.17%) menuju 6.126,35 pada perdagangan hari Jumat 7 Desember 2018 kemarin.
IHSG berhasil bertahan dari "badai" sentimen eksternal sepanjang pekan kemarin. Hal ini menjadi pertanda bahwa IHSG memang memasuki window dressing dan harga saham-saham dipertahankan di jalur hijau, minat pelaku pasar masih tinggi pada pasar modal Indonesia.
Hari ini kita mendapat sentimen positif dari dalam negeri yaitu cadangan devisa yang meningkat, sentimen ini diprediksi masih akan berlanjut, dan penguatan rupiah.
Saham pilihan hari ini:
- ACES: membentuk pola bullish morning star dengan resistance 1615.
- RALS: membentuk golden cross MA5 dan MA20 yang mengindikasikan bullish continuation.
- BSDE: membentuk pola rebound yang sama seperti pola yang pernah terbentuk sebelumnya (memantul naik setelah pola doji). Rekomendasi: buy on support 1300, TP 1400, stop loss <1250.
- CPIN: terus melanjutkan kenaikannya setiap kali menyentuh support MA5 (bagian dilingkari). Pola seperti ini dapat dimanfaatkan dengan mengikuti pergerakan harga selama berada di atas MA5. Rekomendasi: buy >6500, TP 7000 s/d 7300, stop loss <6250.
(hps) Next Article Banyak Sentimen Baik, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular