
Outflow Asing Rp 764 Miliar, Ini Saham yang Banyak Dilepas
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 December 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing kembali keluar dari bursa nasional pada pekan pertama Desember 2018, aliran dana dana asing yang keluar (outflow) tercatat senilai Rp 764 miliar di semua pasar.
Meskipun selama sepekan investor asing keluar, namun secara bulanan asing masih mencatatkan beli bersih (net sell) senilai Rp 2,07 triliun. Asing nampak melakukan pembaharuan portofolio mereka karena menganggap beberapa sektor prospeknya kurang meyakinkan.
Asing menjual beberapa saham di sektor keuangan karena mengantisipasi kenaikan suku bunga the Fed, demikian juga sektor otomotif juga di lepas lantaran sensitif terhadap kenaikan suku bunga.
selanjutnya ada sektor infrastruktur yang banyak dilepas oleh asing, penurunan tarif yang di alami emiten berbasis telekomunikasi menjadi salah satu alasannya lantaran pendapatan dari tarif berbasis suara (voice) mengalami penurunan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan terakhir masih mencatatkan kenaikan 1,15% meski asing melakukan penjualan. Ada enam saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing selama sepekan:
Aksi jual saham oleh investor asing juga dilakukan pada saham BBCA, dengan melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 348 miliar. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang terkenal akan keunggulan teknologinya tersebut telah meroket 18,49%.
Pada penutupan terakhir, BBCA melemah 350 poin (-1,33%) dan ditutup pada harga Rp 25.950 per unit saham.
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Saham perbankan milik pemerintah yang dilego oleh asing lainnya adalah BBNI, dengan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 248 miliar. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang berfokus pada kredit korporasi tersebut masih tertinggal 13,38% dari penutupan tahun lalu.
Pada penutupan terakhir, BBNI turun 75 poin (-0,87%) dan ditutup pada harga Rp 8.575 per unit saham.
6. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham perbankan milik pemerintah yang terakhir yang banyak dilepas oleh asing yaitu BBRI, dengan jual bersih (net sell) senilai Rp 200 miliar selama sepekan. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang berfokus pada kredit mikro tersebut masih tertinggal 0,55% dari harga penutupannya tahun lalu.
Pada penutupan terakhir, BBRI turun 30 poin (-0,82%) dan ditutup pada harga Rp 3.620 per unit saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Meskipun selama sepekan investor asing keluar, namun secara bulanan asing masih mencatatkan beli bersih (net sell) senilai Rp 2,07 triliun. Asing nampak melakukan pembaharuan portofolio mereka karena menganggap beberapa sektor prospeknya kurang meyakinkan.
Asing menjual beberapa saham di sektor keuangan karena mengantisipasi kenaikan suku bunga the Fed, demikian juga sektor otomotif juga di lepas lantaran sensitif terhadap kenaikan suku bunga.
![]() |
selanjutnya ada sektor infrastruktur yang banyak dilepas oleh asing, penurunan tarif yang di alami emiten berbasis telekomunikasi menjadi salah satu alasannya lantaran pendapatan dari tarif berbasis suara (voice) mengalami penurunan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan terakhir masih mencatatkan kenaikan 1,15% meski asing melakukan penjualan. Ada enam saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing selama sepekan:
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 444 miliar pada saham berkode ASII tersebut. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang bernaung dalam sektor aneka industri ini masih terkoreksi 0,9%.
Pada penutupan kemarin ASII mengalami kenaikan 125 poin (+1,54%) dan ditutup pada harga Rp 8.225 per unit saham.
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Jual bersih (net sell) investor asing pada saham milik pemerintah tersebut Rp 417 miliar. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang bernaung dalam sektor keuangan tersebut masih terkoreksi 6,25%.
Pada penutupan kemarin BMRI mengalami kenaikan 25 poin (+0,33%) dan ditutup pada harga Rp 7.500 per unit saham.
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 386 miliar pada saham berkode TLKM. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang bernaung dalam sektor infrastruktur tersebut masih terkoreksi 17,34%.
Pada penutupan perdagangan terakhir, TLKM terkoreksi 40 poin (-1,08%) dan ditutup pada harga Rp 3.670 per unit saham.
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 444 miliar pada saham berkode ASII tersebut. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang bernaung dalam sektor aneka industri ini masih terkoreksi 0,9%.
Pada penutupan kemarin ASII mengalami kenaikan 125 poin (+1,54%) dan ditutup pada harga Rp 8.225 per unit saham.
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Jual bersih (net sell) investor asing pada saham milik pemerintah tersebut Rp 417 miliar. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang bernaung dalam sektor keuangan tersebut masih terkoreksi 6,25%.
Pada penutupan kemarin BMRI mengalami kenaikan 25 poin (+0,33%) dan ditutup pada harga Rp 7.500 per unit saham.
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 386 miliar pada saham berkode TLKM. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang bernaung dalam sektor infrastruktur tersebut masih terkoreksi 17,34%.
Pada penutupan perdagangan terakhir, TLKM terkoreksi 40 poin (-1,08%) dan ditutup pada harga Rp 3.670 per unit saham.
Aksi jual saham oleh investor asing juga dilakukan pada saham BBCA, dengan melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 348 miliar. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang terkenal akan keunggulan teknologinya tersebut telah meroket 18,49%.
Pada penutupan terakhir, BBCA melemah 350 poin (-1,33%) dan ditutup pada harga Rp 25.950 per unit saham.
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Saham perbankan milik pemerintah yang dilego oleh asing lainnya adalah BBNI, dengan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 248 miliar. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang berfokus pada kredit korporasi tersebut masih tertinggal 13,38% dari penutupan tahun lalu.
Pada penutupan terakhir, BBNI turun 75 poin (-0,87%) dan ditutup pada harga Rp 8.575 per unit saham.
6. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham perbankan milik pemerintah yang terakhir yang banyak dilepas oleh asing yaitu BBRI, dengan jual bersih (net sell) senilai Rp 200 miliar selama sepekan. Hingga tahun berjalan (year to date/ytd), saham yang berfokus pada kredit mikro tersebut masih tertinggal 0,55% dari harga penutupannya tahun lalu.
Pada penutupan terakhir, BBRI turun 30 poin (-0,82%) dan ditutup pada harga Rp 3.620 per unit saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular