Keberhasilan rupiah untuk bangkit hingga menjadi mata uang terbaik di kawasan Asia tak lepas dari peran Bank Indonesia (BI).
Mengakui melakukan intervensi, BI mengatakan tak melakukan intervensi menyeluruh di pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar
spot, maupun Domestik Non-Delivery Forward (DNDF) sekaligus. Keberhasilan membawa rupiah kembali ke kisaran Rp 14.400/dolar AS dilakukan hanya dengan menggunakan satu intervensi.
"BI hanya intervensi di pasar DNDF. Ini mempengaruhi pasar
spot dan
offshore NDF," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/12/2018).
"Jadi BI memang intervensi di pasar DNDF saja untuk pushing down NDF yang
offshore (di luar negeri) nah ini berpengaruh ke
spot," tambah Nanang.
Sudah ada sentimen positif, dikawal BI pula. Wajar jika rupiah begitu perkasa hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/dru)