Analisis Teknikal

Bursa Asia Berguguran, Bagaimana Nasib IHSG Hari ini?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 December 2018 08:55
Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif cenderung melemah.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terkoreksi setelah mencatatkan penguatan selama bulan Desember, Selasa (5/12/2018). Indeks melemah 0,32% ke level 6.133 terpengaruh bursa global yang memerah.

Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif cenderung melemah, dengan rentang pergerakannya antara 6.160 hingga 6.082. Potensi pelemahan kami dasarkan kepada perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Dari pergerakan bursa global, Pasar saham dan obligasi di Wall Street diliburkan satu hari guna menghormati pemakaman mantan Presiden AS George HW Bush yang meninggal beberapa hari yang lalu.

Sementara bursa utama Asia tergelincir pada perdagangan pagi ini, melanjutkan pasar kemarin Nikkei 225 Jepang turun 1,27 persen dalam perdagangan jam pertama sementara indeks Topix turun 1,17 persen.

Kospi Korea Selatan juga melemah 0,47 persen, karena saham industri kelas berat Samsung Electronics turun lebih dari 1,3 persen.

Di Australia, ASX 200 tergelincir lebih dari 0,6 persen dalam perdagangan pagi. sektor energi terkoreksi 0,7 persen menjelang pertemuan OPEC hari ini.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Berikut analisis pergerakan IHSG menggunakan analisis secara teknikal.
Bursa Asia Masih Melemah, Mampukah IHSG Bertahan?Sumber: Revinitif
Indeks masih dalam jalur penguatan dalam jangka pendek. Namun demikian, masih dihantui potensi koreksi karena pergerakannya tipis di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).

Mengacu kepada indikator teknikal stochastic slow, posisi IHSG berada pada wilayah jenuh beli (overbought) atau dianggap sedikit tinggi.

Tim Riset memandang IHSG akan bergerak terkoreksi di tengah kondisi global yang masih belum kondusif, secara teknikal IHSG juga masih rawan koreksi dan karena aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular