Rupiah Jadi Juru Kunci, BI Ungkap Biang Keroknya

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
05 December 2018 19:19
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasat spot hari ini.
Foto: Nanang Hendarsah (dok. Bank Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasat spot hari ini. Meski pelemahan rupiah menipis jelang penutupan pasar, tetapi rupiah masih menjadi mata uang terlemah di Asia.

Pada Rabu (5/11/2018), US$ 1 ditutup Rp 14.390 di perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,74% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pelemahan rupiah yang lumayan dalam ini sudah bisa diperkirakan sebelum permbukaan pasar spot. Pasalnya, tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).


Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Nanang Hendarsah, mengatakan pada dasarnya pelemahan rupiah kali ini karena koreksi teknikal.

Apa maksudnya? Berikut penjelasan lengkapnya yang disampaikan Nanang :

Hari ini seluruh mata uang dunia melemah terhadap dolar, termasuk Rupiah. Rupiah ditutup di Rp 14.390/US$ atau melemah Rp 105 (-0,74%) dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 14.285/US$.

Pelemahan Rupiah lebih disebabkan terjadinya 'technical correction' dipicu oleh risk-off di pasar keuangan global terkait penolakan parlemen Inggris terhadap proposal Brexit yang telah disepakati Pemerintah Inggris dan Uni Eropa.

Jadi bukan karena adanya perubahan faktor fundamental di dalam negeri.

Rupiah Jadi Juru Kunci, BI Ungkap Biang KeroknyaFoto: Nanang Hendarsah (Dok Bank Indonesia)


Sejumlah pelaku pasar melakukan "short covering US Dollar". Dalam sebulan terakhir, dengan view terhadap Rupiah yang sangat positif sebagai respons atas meningkatnya suku bunga kebijakan oleh Bank Indonesia, meredanya tensi sengketa dagang AS-Tiongkok, dan stance pejabat the Fed yang dovish atas arah suku bunga ke depan, banyak pelaku pasar mengambil posisi "short dolar AS " atau "long Rupiah.

Sehingga ketika terjadinya risk-off di pasar keuangan global, banyak yang mengurangi posisi short dengan membeli dolar. Itu merupakan dinamika pasar yang biasa dan temporer, bukan karena adanya perubahan view terhadap Rupiah dari positif menjadi negatif.

Untuk menjaga confidence terhadap Rupiah dan memastikan "market liquidity" di pasar DNDF, Bank Indonesia membuka lelang DNDF.

Dengan pelemahan hari ini sebesar -0,74%, Rupiah secara Year to Date melemah -5,0% masih jauh lebih rendah dibandingkan pemelahan mata uang Emerging Market lain seperti Chile (-7,82%) India (-9.32%), Afrika Selatan (-9,91%), Rusia (-13,7%), Brazil (-14,05%).
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular