
Wall Street Babak Belur, Bursa Tokyo Dibuka Anjlok 1,25%
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
05 December 2018 08:25

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo turut dibuka melemah pada perdagangan Rabu (5/12/2018) pagi waktu setempat. Dilansir kantor berita AFP, indeks acuan Nikkei 225 turun 1,25% atau 274,82 poin ke level 21.761,23 pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix anjlok 1,36% atau 22,41% ke level 1.626,79.
Bursa saham Jepang juga tertekan penguatan yen terhadap dolar AS. Pada awal perdagangan hari ini, 112,69 yen setara dengan satu dolar AS atau menguat dibandingkan penutupan Selasa (4/12/2018) malam, yaitu 112,78 yen/US$ di New York dan 113,15 yen/US$ di Tokyo.
"Fokus sekarang adalah apakah penurunan saham akan terhenti," ujar analis senior di Monex, Toshiyuki Kanayama.
Sebagaimana bursa Asia lainnya, bursa saham Tokyo turut terseret amblasnya Wall Street. Pada perdagangan Selasa (4/12/2018), Wall Street anjlok 3,1% atau 799,36 poin ke level 25.027,07. Anjloknya Wall Street merupakan yang terparah sejak 10 Oktobet 2018.
Faktor utama yang mendorong anjloknya Wall Street adalah investor mencemaskan kondisi pasar obligasi yang mengisyaratkan kemungkinan melambatnya ekonomi AS. "Ini bukan hanya tentang kurva imbal hasil," ujar analis di National Australia Bank Ray Attrill.
Faktor lainnya adalah keraguan bahwa kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menghasilkan sesuatu yang konkret. Hasil negosiasi dalam waktu 90 hari sejak kesepakatan di KTT G20 Argentina, pekan lalu, masih diragukan investor.
(miq/ray) Next Article Kabar Buruk dari Eropa Bikin Bursa Jepang Dibuka Melemah
Bursa saham Jepang juga tertekan penguatan yen terhadap dolar AS. Pada awal perdagangan hari ini, 112,69 yen setara dengan satu dolar AS atau menguat dibandingkan penutupan Selasa (4/12/2018) malam, yaitu 112,78 yen/US$ di New York dan 113,15 yen/US$ di Tokyo.
"Fokus sekarang adalah apakah penurunan saham akan terhenti," ujar analis senior di Monex, Toshiyuki Kanayama.
Sebagaimana bursa Asia lainnya, bursa saham Tokyo turut terseret amblasnya Wall Street. Pada perdagangan Selasa (4/12/2018), Wall Street anjlok 3,1% atau 799,36 poin ke level 25.027,07. Anjloknya Wall Street merupakan yang terparah sejak 10 Oktobet 2018.
Faktor utama yang mendorong anjloknya Wall Street adalah investor mencemaskan kondisi pasar obligasi yang mengisyaratkan kemungkinan melambatnya ekonomi AS. "Ini bukan hanya tentang kurva imbal hasil," ujar analis di National Australia Bank Ray Attrill.
![]() |
Faktor lainnya adalah keraguan bahwa kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menghasilkan sesuatu yang konkret. Hasil negosiasi dalam waktu 90 hari sejak kesepakatan di KTT G20 Argentina, pekan lalu, masih diragukan investor.
![]() |
(miq/ray) Next Article Kabar Buruk dari Eropa Bikin Bursa Jepang Dibuka Melemah
Most Popular