
Jokowi: Inflasi 3,2% di 2018, Defisit APBN 1,8%
Monica Wareza & Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 December 2018 10:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan proyeksi terkait inflasi dan defisit APBN pada tahun ini. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara CEO Networking 2018 di The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (3/12/2018).
"Inflasi akhir tahun ini diperkirakan 3,2%, saya kira kondisi baik. Defisit APBN tahun ini berapa Bu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)? 1,8% turun lagi," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat inflasi Oktober 2018 mencapai 0,28%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender sebesar 2,22%. Sedangkan target dalam APBN, yaitu 3,5%.
Untuk defisit APBN, Kementerian Keuangan melaporkan, sampai dengan Oktober lalu, rasio defisit anggaran terhadap PDB sebesar 1,6%. Nilai itu merupakan capaian terkecil sejak 2015.
Menurut Jokowi, defisit terjaga karena pengelolaan fiskal Indonesia prudent dan penuh kehati-hatian. Hal itu, lanjut dia, menambah kepercayaan asing terhadap Indonesia. "Kita ingin bangun trust, mengelola fiskal dan moneter hati-hati. Sekarang inflow kembali lagi," ujar Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/wed) Next Article 'Dulu RI Idap Penyakit Inflasi Kronis, Sekarang Tidak Lagi'
"Inflasi akhir tahun ini diperkirakan 3,2%, saya kira kondisi baik. Defisit APBN tahun ini berapa Bu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)? 1,8% turun lagi," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat inflasi Oktober 2018 mencapai 0,28%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender sebesar 2,22%. Sedangkan target dalam APBN, yaitu 3,5%.
![]() |
Menurut Jokowi, defisit terjaga karena pengelolaan fiskal Indonesia prudent dan penuh kehati-hatian. Hal itu, lanjut dia, menambah kepercayaan asing terhadap Indonesia. "Kita ingin bangun trust, mengelola fiskal dan moneter hati-hati. Sekarang inflow kembali lagi," ujar Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/wed) Next Article 'Dulu RI Idap Penyakit Inflasi Kronis, Sekarang Tidak Lagi'
Most Popular