China-AS Capai Kesepakatan, Indeks Shanghai Melesat 2,28%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 December 2018 08:59
Indeks Shanghai dibuka melesat 2,28%, sementara indeks Hang Seng meroket 2,56%.
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melesat 2,28% ke level 2.647,13, sementara indeks Hang Seng meroket 2,56% ke level 27.185,66.

Pelaku pasar begitu gencar memburu saham-saham di China dan Hong Kong seiring dengan hasil positif dari pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 pada akhir pekan lalu.

Dalam pertemuan ini, kedua negara mencapai kesepakatan 90 hari gencatan senjata dalam sengketa perdagangan.

Pernyataan tertulis Gedung Putih menyebutkan, AS batal menaikkan tarif bea masuk dari 10% menjadi 25% untuk impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Sedianya kenaikan tarif ini berlaku mulai 1 Januari 2019. Sementara itu, China sepakat untuk lebih banyak membeli produk Negeri Adidaya mulai dari hasil agrikultur, energi, manufaktur, dan sebagainya.

Washington dan Beijing juga sepakat untuk bernegosiasi seputar transfer teknologi, hak atas kekayaan intelektual, hambatan non-tarif, pencurian siber, dan pertanian. Apabila tidak ada perkembangan yang memuaskan selama 90 hari, maka kedua pihak sepakat bea masuk bagi produk China ke AS akan naik dari 10% menjadi 25%.

"Ini adalah kesepakatan yang luar biasa. Apa yang saya lakukan adalah menunda (kenaikan) bea masuk dan China akan membuka diri. China akan membeli banyak produk pertanian dan lainnya. Ini akan memberikan dampak positif yang luar biasa," papar Trump kepada jurnalis di pesawat kepresidenan Air Force One, seperti dikutip dari Reuters.

Sejauh ini, perekonomian China terlihat amat terpukul oleh perang dagang dengan AS. Pada hari Jumat lalu (30/11/20180), Manufacturing PMI periode November 2018 versi resmi pemerintah China diumumkan sebesar 50, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 50,2.

Dengan adanya kesepakatan dengan AS, diharapkan laju perekonomian Negeri Panda bisa membaik kedepannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular