Damai Dagang dan Inflow Asing Memberikan Harapan Bagi IHSG
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 December 2018 14:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengekor bursa utama Asia yang menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan performa yang apik pekan ini dengan kenaikan 0,83%.
Derasnya aliran dana investor asing yang masuk ke bursa nasional menjadi salah satu pendorongnya. IHSG menguat 3,77% selama bulan November 2018, asing tercatat beli bersih (net buy) senilai Rp 7,82 triliun pada bulan tersebut.
Namun demikian, Asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 45,5 triliun hingga tahun berjalan, membuat IHSG masih terkoreksi 4,71% dari awal tahun.
Aksi pembelian yang dilakukan investor asing menggambarkan kepercayaan akan perekonomian nasional yang lebih cerah di masa yang akan datang.
Melihat aliran dana yang masuk (inflow) tersebut, pastilah investor asing menginginkan untuk menjualnya di level yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya.
Karena hal tersebut, optimisme terhadap IHSG untuk mengakhiri perdagangan di level yang lebih tinggi pada tahun ini kembali muncul ke permukaan. sebagai catatan, IHSG tahun lalu mengakhiri perdagangan di level 6.355.
Sentimen global yang lebih kondusif berpotensi memberikan dorongan bagi IHSG. Baru-baru ini, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepakat untuk tidak mengenakan tarif tambahan di sektor perdagangan setelah 1 Januari 2019.
Selama tahun 2018, IHSG cenderung bergerak mendatar (non trend), dikarenakan eskalasi ketegangan yang ditimbulkan oleh kedua negara tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Ini 2 Sentimen Penyebab IHSG Terkapar Di Zona Merah
Derasnya aliran dana investor asing yang masuk ke bursa nasional menjadi salah satu pendorongnya. IHSG menguat 3,77% selama bulan November 2018, asing tercatat beli bersih (net buy) senilai Rp 7,82 triliun pada bulan tersebut.
Namun demikian, Asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 45,5 triliun hingga tahun berjalan, membuat IHSG masih terkoreksi 4,71% dari awal tahun.
Melihat aliran dana yang masuk (inflow) tersebut, pastilah investor asing menginginkan untuk menjualnya di level yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya.
Karena hal tersebut, optimisme terhadap IHSG untuk mengakhiri perdagangan di level yang lebih tinggi pada tahun ini kembali muncul ke permukaan. sebagai catatan, IHSG tahun lalu mengakhiri perdagangan di level 6.355.
Sentimen global yang lebih kondusif berpotensi memberikan dorongan bagi IHSG. Baru-baru ini, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepakat untuk tidak mengenakan tarif tambahan di sektor perdagangan setelah 1 Januari 2019.
Selama tahun 2018, IHSG cenderung bergerak mendatar (non trend), dikarenakan eskalasi ketegangan yang ditimbulkan oleh kedua negara tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Ini 2 Sentimen Penyebab IHSG Terkapar Di Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular