Gilaran UNSP Konversi Utang Rp 6,49 T Jadi Saham
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 November 2018 18:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Satu lagi perusahaan Grup Bakrie kembali melakukan pengurangan utang dengan mengkonversinya menjadi kepemilikan saham. Kali ini perusahaan bisnis perkebunan sawit dan karet, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), yang melakukannya.
Direktur Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto mengatakan akan mengkoversi sebagian dari total utangnya menjadi saham (debt to equity swap) kepada Credit Suisse AG cabang Singapura senilai Rp 6,49 triliun. Rencananya utang yang akan dikonversi ini berjumlah setengahnya dari outstanding ini.
"Kita akan menurunkan utang ini dengan langkah konversi utang dari total nilai Rp 6,49 triliun ini, rencananya 50%, nanti sisanya akan direstrukturisasi," kata Andi di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (30/11).
Belum jelas berapa besar jumlah saham yang akan diterbitkan untuk mengkonversi utang ini, namun perusahaan berharap penurunan nila "Masih dalam proses penghitungan, tapi krediturnya baik sama kita," imbuh dia.
Hingga akhir September lalu jumlah total utang perusahaan mencapai Rp 9,78 triliun dengan jumlah yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun mencapai Rp 7,68 triliun. Rencananya perusahaan akan melakukan restrukturisasi dengan konversi saham dan meminta perpanjangan tenor.
Selain itu, perusahaan memiliki beban bunga yang cukup besar dan menjadi salah satu penyebab perusahaan tak mampu mengantongi laba bersih. Nilai beban bunga ini mencapai Rp 619,19 miliar hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, naik dari Rp 506,40 di akhir Desember 2017.
Andi berharap dengan dilakukannya konversi utang ini perusahaan akan dapat mengurangi beban bunganya hingga 50% untuk tahun buku 2019. "Kalau berhasil nanti full year 2019 bawahnya (bottom line) bisa positif," tutup dia.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Berencana Restrukturisasi, Ini Rincian Utang Bakrie Sumatera
Direktur Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto mengatakan akan mengkoversi sebagian dari total utangnya menjadi saham (debt to equity swap) kepada Credit Suisse AG cabang Singapura senilai Rp 6,49 triliun. Rencananya utang yang akan dikonversi ini berjumlah setengahnya dari outstanding ini.
"Kita akan menurunkan utang ini dengan langkah konversi utang dari total nilai Rp 6,49 triliun ini, rencananya 50%, nanti sisanya akan direstrukturisasi," kata Andi di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (30/11).
Hingga akhir September lalu jumlah total utang perusahaan mencapai Rp 9,78 triliun dengan jumlah yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun mencapai Rp 7,68 triliun. Rencananya perusahaan akan melakukan restrukturisasi dengan konversi saham dan meminta perpanjangan tenor.
Selain itu, perusahaan memiliki beban bunga yang cukup besar dan menjadi salah satu penyebab perusahaan tak mampu mengantongi laba bersih. Nilai beban bunga ini mencapai Rp 619,19 miliar hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, naik dari Rp 506,40 di akhir Desember 2017.
Andi berharap dengan dilakukannya konversi utang ini perusahaan akan dapat mengurangi beban bunganya hingga 50% untuk tahun buku 2019. "Kalau berhasil nanti full year 2019 bawahnya (bottom line) bisa positif," tutup dia.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Berencana Restrukturisasi, Ini Rincian Utang Bakrie Sumatera
Most Popular