
Menko Darmin: Rupiah di 'Bottom', Sudah Keterlaluan
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 November 2018 10:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada periode 2018 melemah hingga menyentuh level terparahnya di Rp 15.265/US$ pada Oktober kemarin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan nilai rupiah memang melemah karena adanya arus modal keluar. Sehingga, secara antisipatif Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga kebijakannya juga. Lalu apa yang dilakukan pemerintah?
"Kita menyusun paket kebijakan, kita tahu transaksi berjalannya tiga tahun lalu baru kelihatan. Sentimennya bisa sekarang, kita tahu rupiah di bottom sudah sangat sulit dan keterlaluan gitu," kata Darmin di Hotel Raffles saat menjadi pembicara dalam acara Pertamina Energy Forum, Rabu (28/11/2018).
"Oleh karena itu, kita tahu bahwa orang mulai beli, dan analis kalau baca sejak akhir Oktober awal November, rupiah overrate sudah waktunya beli," imbuh Darmin.
Lebih jauh Darmin mengatakan pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan untuk menjaga rupiah tetap dalam koridor yang sesuai fundamentalnya. Hal ini terbukti, rupiah kemudian menguat.
"Lihat tiga minggu terakhir, memang rupiah menguat. [...] Tapi kalau AS naikin bunga ya ceritanya lain lagi," terang Darmin.
(dru/dru) Next Article Gara-Gara Pernyataan The Fed, Rupiah Melemah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan nilai rupiah memang melemah karena adanya arus modal keluar. Sehingga, secara antisipatif Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga kebijakannya juga. Lalu apa yang dilakukan pemerintah?
"Kita menyusun paket kebijakan, kita tahu transaksi berjalannya tiga tahun lalu baru kelihatan. Sentimennya bisa sekarang, kita tahu rupiah di bottom sudah sangat sulit dan keterlaluan gitu," kata Darmin di Hotel Raffles saat menjadi pembicara dalam acara Pertamina Energy Forum, Rabu (28/11/2018).
![]() |
"Oleh karena itu, kita tahu bahwa orang mulai beli, dan analis kalau baca sejak akhir Oktober awal November, rupiah overrate sudah waktunya beli," imbuh Darmin.
"Lihat tiga minggu terakhir, memang rupiah menguat. [...] Tapi kalau AS naikin bunga ya ceritanya lain lagi," terang Darmin.
(dru/dru) Next Article Gara-Gara Pernyataan The Fed, Rupiah Melemah
Most Popular