
Jelang Pembukaan Perdagangan, Cermati Informasi 8 Emiten Ini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 November 2018 08:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Selasa (27/11/2018), ditutup melemah 0,15% ke level 6.013,59 poin. Pelemahan ini terjadi setelah indeks beberapa kali mondar-mandir di zona hijau dan merah sepanjang hari.
Nilai transaksi tercatat Rp 9,3 triliun dengan volume 10,9 miliar unit saham sementara frekuensi perdagangan adalah 446.890 kali.
Penyebabnya adalah panasnya perang dagang AS-China yang sukses membuat bursa saham Benua Kuning bertekuk lutut, termasuk IHSG. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya kemungkinan akan mengeksekusi rencana untuk menaikkan bea masuk bagi importasi produk asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.908 triliun) tahun depan.
Di saat yang bersamaan pelaku pasar dibuat kian yakin bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan mengerek naik suku bunga acuan pada penghujung tahun.
Selain itu, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini dibuka.
1. Moody's Pangkas Peringkat Agung Podomoro jadi B1
Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investors Service, menurunkan peringkat PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) jadi B1 dari Ba3. Penurunan peringkat juga dilakukan terhadap surat utang tanpa jaminan yang diterbitkan APL Realty Holdings Pte. Ltd, anak usaha APLN, jadi B1 dari Ba3.
2. META Terbitkan Saham Baru untuk Danai Tol & Pembangkit Rp 3 T
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 3 triliun. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai pembangunan jalan tol serta pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) yang sedang digarap perusahaan.
3. BNI Cs Kucurkan Dana Rp 13,7 T untuk Proyek Tol Semanan
PT JTD Jaya Pratama mendapatkan pendanaan sebesar Rp 13,7 triliun dari perbankan untuk membiayai proyek jalan tol Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gerbang. Adapun total nilai proyek jalan tol ini mencapai Rp 20,8 triliun.
Pinjaman sebesar Rp 13,7 triliun berasal dari 29 bank konvensional serta bank syariah di mana PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners (MLAB).
4. BEI Tunggu Penjelasan Sari Roti Soal Denda Rp 2,8 M dari KPPU
Bursa Efek Indonesia (BEI) menunggu penjelasan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) terkait dengan denda yang dikenakan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kepada produsen Sari Roti ini.
Bursa sudah meminta penjelasan dan akan mengagendakan dengar pendapat (hearing) dengan perusahaan untuk meminta ketrangan terkait kasus yang menjeratnya ini.
5. Produsen Plat Baja Ini Tunda IPO, Ada Apa?
PT Gunung Raja Paksi, perusahaan yang memproduksi pelat baja ini justru memutuskan untuk menunda proses IPO-nya hingga tahun depan. Pertimbangannya karena kondisi pasar saat ini yang dinilai masih mengalami perbaikan.
6. Harga Saham Naik 145% Dalam Sebulan, MTSM Masuk UMA
Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menetapkan saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) ke dalam saham yang mengalami peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
7. Keuangan Seret, Bekas Pemilik Sevel Batal Masuk Bisnis Sapi
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) membatalkan niatnya untuk merambah ke bisnis agri untuk menggarap peternakan sapi. Alasannya karena pertimbangan kondisi keuangan perusahaan saat ini maupun perusahaan yang akan diakuisisinya.
8. Baru IPO, Fintech Ini Gencarkan Ekspansi ke Timur Tengah
PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berniat untuk berekspansi sampai ke Timur Tengah untuk memperkuat bisnisnya. Perusahaan menilai sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar, menjadi kesempatan untuk menggaet pasar umroh dari dalam negeri.
(prm) Next Article Kemarin Melesat, Masihkah APLN Akan Terbang Lagi Hari Ini?
Nilai transaksi tercatat Rp 9,3 triliun dengan volume 10,9 miliar unit saham sementara frekuensi perdagangan adalah 446.890 kali.
Penyebabnya adalah panasnya perang dagang AS-China yang sukses membuat bursa saham Benua Kuning bertekuk lutut, termasuk IHSG. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya kemungkinan akan mengeksekusi rencana untuk menaikkan bea masuk bagi importasi produk asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.908 triliun) tahun depan.
Selain itu, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini dibuka.
1. Moody's Pangkas Peringkat Agung Podomoro jadi B1
Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investors Service, menurunkan peringkat PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) jadi B1 dari Ba3. Penurunan peringkat juga dilakukan terhadap surat utang tanpa jaminan yang diterbitkan APL Realty Holdings Pte. Ltd, anak usaha APLN, jadi B1 dari Ba3.
2. META Terbitkan Saham Baru untuk Danai Tol & Pembangkit Rp 3 T
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 3 triliun. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai pembangunan jalan tol serta pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) yang sedang digarap perusahaan.
3. BNI Cs Kucurkan Dana Rp 13,7 T untuk Proyek Tol Semanan
PT JTD Jaya Pratama mendapatkan pendanaan sebesar Rp 13,7 triliun dari perbankan untuk membiayai proyek jalan tol Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gerbang. Adapun total nilai proyek jalan tol ini mencapai Rp 20,8 triliun.
Pinjaman sebesar Rp 13,7 triliun berasal dari 29 bank konvensional serta bank syariah di mana PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners (MLAB).
4. BEI Tunggu Penjelasan Sari Roti Soal Denda Rp 2,8 M dari KPPU
Bursa Efek Indonesia (BEI) menunggu penjelasan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) terkait dengan denda yang dikenakan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kepada produsen Sari Roti ini.
Bursa sudah meminta penjelasan dan akan mengagendakan dengar pendapat (hearing) dengan perusahaan untuk meminta ketrangan terkait kasus yang menjeratnya ini.
5. Produsen Plat Baja Ini Tunda IPO, Ada Apa?
PT Gunung Raja Paksi, perusahaan yang memproduksi pelat baja ini justru memutuskan untuk menunda proses IPO-nya hingga tahun depan. Pertimbangannya karena kondisi pasar saat ini yang dinilai masih mengalami perbaikan.
6. Harga Saham Naik 145% Dalam Sebulan, MTSM Masuk UMA
Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menetapkan saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) ke dalam saham yang mengalami peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
7. Keuangan Seret, Bekas Pemilik Sevel Batal Masuk Bisnis Sapi
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) membatalkan niatnya untuk merambah ke bisnis agri untuk menggarap peternakan sapi. Alasannya karena pertimbangan kondisi keuangan perusahaan saat ini maupun perusahaan yang akan diakuisisinya.
8. Baru IPO, Fintech Ini Gencarkan Ekspansi ke Timur Tengah
PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berniat untuk berekspansi sampai ke Timur Tengah untuk memperkuat bisnisnya. Perusahaan menilai sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar, menjadi kesempatan untuk menggaet pasar umroh dari dalam negeri.
(prm) Next Article Kemarin Melesat, Masihkah APLN Akan Terbang Lagi Hari Ini?
Most Popular