Analisis Teknikal

Pertemuan China-AS akan Digelar, IHSG Berpotensi Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
28 November 2018 08:53
Potensi penguatan berdasarakan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (28/11/2018) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada rentang pergerakan 6.000 hingga 6.086.

Potensi penguatan berdasarakan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal
. Dimulai dengan perkembangan makro global, Wall Street yang pagi tadi kembali ditutup menguat memberikan harapan bursa Asia juga menguat.

Tiga indeks utama finis di zona hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,44%, S&P 500 menguat 0,33%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,01%. Isu perang dagang AS vs China menjadi bahan bakar penguatan bursa utama wallstreet.

Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyatakan bahwa optimisme merebak jelang pertemuan Trump-Xi di Buenos Aires. Ada kemungkinan Washington dan Beijing akan mencapai kesepakatan yang signifikan.

Sentimen positif lain bagi Wall Street adalah komentar penjabat The Federal Reserve/The Fed. Richard Clarida, Wakil Gubernur The Fed, kembali menegaskan bahwa bank sentral harus lebih melihat data (data dependence) dalam menentukan gerak suku bunga acuan.

"Dalam tahapan siklus suku bunga seperti sekarang, saya meyakini akan sangat penting untuk melihat berbagai data. Risiko semakin simetris," tutur Clarida dalam sebuah konferensi di New York, dikutip dari Reuters.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,15% ke level 6.013, pada perdagangan, Selasa (27/11/2018).

Rilis data dari kawasan regional kemungkinan sebagai penyebab pelaku pasar menunda pembelian saham. Senin (26/11/2018), Nikkei Manufacturing PMI Jepang periode November 2018 diumumkan sebesar 51,8, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 53, seperti dikutip dari Trading Economics.

Kemudian Selasa (27/11/2018), laba dari perusahaan berbasis industri di China diumumkan tumbuh sebesar 13,6% YoY selama 10 bulan pertama tahun ini, turun dari capaian hingga September 2018 yang sebesar 14,7% YoY.

Masih diwaktu yang sama, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Korea Selatan periode November 2018 diumumkan sebesar 96, lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 100.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Berikut analisis pergerakan IHSG menggunakan analisis secara teknikal.
Sumber: Revinitif
Secara teknikal level 6.000 menjadi level penopang (support) baru bagi IHSG. Meski terjadi penurunan, sinyal akan kenaikan hari ini masih terbuka, grafik yang terbentuk berpola lilin putih pendek (short white candle).

Posisinya yang masih bertahan di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), menunjukan IHSG masih dalam tren kenaikan jangka pendek. 
level penghalang jika terjadi kenaikan (resistance) berada di level 6.086.

Tim Riset memandang
IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, hal ini dikarenakan adanya sentimen positif dari bursa global ditambah pergerakannya secara teknikal masih memungkinkan terjadinya penguatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular