Produsen Plat Baja Ini Tunda IPO, Ada Apa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 November 2018 14:01
Pertimbangan penundaan ini karena kondisi apsar yang dinilai masih mengalami perbaikan.
Foto: Seorang pria berjalan melewati layar di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga hari ini sudah mencapai 52 emiten, namun masih ada juga perusahaan yang masih mempertimbangkan kondisi market untuk melancarkan aksinya melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini.

Salah satunya adalah PT Gunung Raja Paksi, perusahaan yang memproduksi pelat baja ini justru memutuskan untuk menunda proses IPO-nya hingga tahun depan. Pertimbangannya karena kondisi pasar saat ini yang dinilai masih mengalami perbaikan.

Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto, yang bertindak selaku penjamin emisi efek perusahaan menyebutkan rencana IPO ini ditunda hingga pertengahan tahun depan. Perusahaan akan menggunakan laporan keuangan Desember 2018 sehingga target pencatatan di BEI akan jatuh pada Juni 2019.

"Gunung Raja Paksi postpone pake buku Desember, dulu (pakai buku) Juni. Masih bisa lebih karena market baik, rupiah membaik jadi bisa-bisa jadi (bisa memperoleh dana) Rp 2 triliun ini karena sebelumnya sekitar Rp 1 triliun," kata Octavianus di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (27/11).

Sebelumnya ditargetkan perusahaan akan mencatatkan sahamnya di pasar modal paling lambat akhir tahun ini. Kala itu perusahaan menyebutkan menggaet dana minimal Rp 1 triliun dari aksi korporasinya ini.


Rencananya perusahaan akan melepaskan 10% sahamnya ke publik melalui IPO. Tujuannya melakukan aksi ini untuk menghadapi persaingan bisnis dan antisipasi kondisi global, dengan begitu perusahaan lebih mudah mendapatkan akses pendanaan melalui pasar modal.

[Gambas:Video CNBC]


(roy) Next Article Siap-siap! 11 Perusahaan Aset Jumbo Antre IPO di BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular