
Tahun Ini Hawkish, Bagaimana Kebijakan Moneter 2019?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 November 2018 11:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menempuh kebijakan moneter ketat atau hawkish pada 2018. Apakah posisi (stance) ini masih akan dipertahankan pada 2019?
"Stance kebijakan moneter ahead the curve dan preemtif akan kami pertahankan pada 2019. Kebijakan suku bunga akan diarahkan kepada inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang stabil," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Tahun depan, Perry menyebut iklim suku bunga global masih naik. The Federal Reserve/The Fed, bank sentral AS, diperkirakan tiga kali menaikkan suku bunga acuan. Langkah ini akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan negara-negara maju lainnya.
Oleh karena itu, Perry memberi petunjuk bahwa arah kebijakan moneter 2019 masih akan fokus pada menjaga stabilitas. Tersirat bahwa bank sentral masih akan mengedepankan skema permainan stability over growth, stabilitas di atas pertumbuhan ekonomi.
Namun bukan berarti BI tidak membantu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Bukan melalui kebjakan moneter, tetapi lewat kebijakan makroprudensial.
"Pada 2019, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus kami lanjutkan. Kami juga akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pengembangan UMKM dan sektor prioritas termasuk ekspor dan pariwisata," kata Perry.
(aji/aji) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%
"Stance kebijakan moneter ahead the curve dan preemtif akan kami pertahankan pada 2019. Kebijakan suku bunga akan diarahkan kepada inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang stabil," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Tahun depan, Perry menyebut iklim suku bunga global masih naik. The Federal Reserve/The Fed, bank sentral AS, diperkirakan tiga kali menaikkan suku bunga acuan. Langkah ini akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan negara-negara maju lainnya.
Namun bukan berarti BI tidak membantu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Bukan melalui kebjakan moneter, tetapi lewat kebijakan makroprudensial.
"Pada 2019, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus kami lanjutkan. Kami juga akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pengembangan UMKM dan sektor prioritas termasuk ekspor dan pariwisata," kata Perry.
Tahun ini, BI menerapkan kebijakan moneter hawkish. Ini dibuktikan dengan kenaikan suku bunga acuan sebanyak 175 basis poin (bps) sejak Mei.
(aji/aji) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%
Most Popular