
Awal Pekan Bursa Tokyo Berhasil Ditutup di Zona Hijau
Wangi Sinintia Mangkuto, CNBC Indonesia
26 November 2018 14:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo ditutup menguat pada perdagangan Senin (26/11/18) yang dipimpin kaenaikan harga saham sektor konstruksi dan perusahaan lain yang terkait dengan World Expo 2025. Selain itu, investor menyimak perkembangan pembicaraan tentang perang dagang AS-China.
Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,76% atau 165,45 poin menjadi 21.812,00, sedangkan indeks Topix lebih kuat sebesar 0,20% atau 3,24 poin di 1.632,20.
Aksi beli investor dibatasi oleh pesimisme terkait dengan pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 pada akhir pekan ini.
Pasalnya, tensi antara kedua negara terkait dengan perang dagang tak juga mereda, bahkan bertambah panas. Pada hari Selasa (20/11/2018), United States Trade Representative (USTR) mengatakan bahwa China telah gagal untuk mengubah praktik-praktik tidak adil di bidang kekayaan intelektual dan transfer teknologi yang menjadi salah satu alasan AS membebankan bea masuk baru bagi importasi produk-produk asal China.
"Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi "Section 301"." Tulis USTR dalam pernyataannya.
China pun kemudian dibuat berang oleh pernyataan tersebut. Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menegaskan bahwa tuduhan AS sama sekali tidak berdasar.
"AS membuat tuduhan baru yang tak berdasar kepada China. Kami sangat tidak bisa menerimanya. Kami harap AS mencabut kata-kata dan perilaku yang menghancurkan hubungan bilateral kedua negara," sebut Gao dalam jumpa pers di Beijing, dilansir Reuters.
(hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,76% atau 165,45 poin menjadi 21.812,00, sedangkan indeks Topix lebih kuat sebesar 0,20% atau 3,24 poin di 1.632,20.
Aksi beli investor dibatasi oleh pesimisme terkait dengan pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 pada akhir pekan ini.
"Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi "Section 301"." Tulis USTR dalam pernyataannya.
China pun kemudian dibuat berang oleh pernyataan tersebut. Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menegaskan bahwa tuduhan AS sama sekali tidak berdasar.
"AS membuat tuduhan baru yang tak berdasar kepada China. Kami sangat tidak bisa menerimanya. Kami harap AS mencabut kata-kata dan perilaku yang menghancurkan hubungan bilateral kedua negara," sebut Gao dalam jumpa pers di Beijing, dilansir Reuters.
(hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi
Most Popular