Analisis Teknikal

Waspada Dolar AS Mulai Menguat, Euro Berpotensi Naik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 November 2018 18:45
Membaiknya kondisi global membuat pergerakan mata uang kuat dunia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat.
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Membaiknya kondisi global membuat pergerakan mata uang kuat dunia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Hal ini ditunjukan dari pergerakan indeks dolar (dollar index spot/DXY) yang melemah 0,3% pagi tadi.

Namun demikian, hingga pukul 18:30 WIB DXY berbalik menguat setelah tertekan.

Mata uang global sempat menguat setelah adanya harapan bahwa drama fiskal Italia bisa berakhir indah. Pemerintahan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, membuka ruang untuk merevisi rancangan anggaran 2019.

Sebelumnya, Uni Eropa menolak rancangan anggaran ini karena dinilai terlalu agresif. Defisit anggaran ditargetkan 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB), naik dibandingkan rancangan sebelumnya yaitu 1,8%.

Dokumen ini dikembalikan ke Roma dengan harapan ada revisi. Kemarin, Wakil Perdana Menteri, Matteo Salvini, menyatakan pemerintah bersedia menurunkan belanja negara.

Situasi ini bisa menyebabkan risk appetite investor menjadi naik dan arus modal mengalir deras ke pasar keuangan negara-negara berkembang.

Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal terhadap empat mata uang utama yang menghuni DXY tersebut.
EURO VS DOLAR AS

Hingga berita ini dimuat, euro terhadap dolar AS melemah 0,58% di level 1.1340. Berdasarkan analisa grafik, dalam jangka pendek posisi euro cenderung menguat terhadap dolar AS.

Hal ini terlihat dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang pada posisi persilangan emas (golden cross).

Ruang kenaikannya juga masih ada, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang belum menyentuh wilayah jenuh beli (overbought).


YEN JEPANG VS DOLAR AS

Yen terhadap dolar AS melemah 0,06% di level 112,86. Berdasarkan analisa grafik, dalam jangka pendek posisi yen cenderung melemah.

Hal ini terlihat dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang pada posisi persilangan mati (deat cross).

Ruang penurunannya masih ada, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang belum menyentuh wilayah jenuh jualnya (oversold).


POUND STERLING INGGRIS VS DOLAR AS

Pound terhadap dolar AS melemah 0,41% di level 1.2823. Berdasarkan analisa grafik, dalam jangka pendek posisi pound cenderung melemah.

Hal ini terlihat dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang pada posisi persilangan turun (death cross).

Ruang penurunannya sebenarnya sudah menyempit, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang sudah menyentuh wilayah jenuh jualnya (oversold).

DOLAR KANADA VS DOLAR AS

Dolar Kanada terhadap dolar AS menguat 0,32% di level 1.3231. Berdasarkan analisa grafik, dalam jangka pendek posisi dolar Kanada cenderung menguat terhadap dolar AS.

Hal ini terlihat dari indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang pada posisi persilangan emas (golden cross).

Ruang kenaikannya juga masih ada, hal ini ditunjukkan oleh indikator stochastic slow yang belum menyentuh wilayah jenuh beli (overbought).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/wed) Next Article Dolar AS Tak Berdaya di Hadapan Euro, Begini Proyeksinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular