
Bayar Utang & Akuisisi Blok Migas, ENRG Gelar Rights Issue
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 November 2018 17:13

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana untuk melakukan aksi korporasi rights issue paling lambat pada September 2019 mendatang. Selain untuk membayar utang perusahaan, dananya akan digunakna untuk pengembangan aset, dan potensi akuisisi aset baru.
Investor Relations ENRG Herwin Hidayat mengungkapkan, perusahaan memiliki rencana untuk mengakuisisi blok migas baru di tahun depan. Hanya saja, ia mengakui, memang saat ini belum ada blok yang dibidik.
"Tetapi, kami pastikan blok itu ada di Indonesia dan kalau bisa yang sudah berproduksi, karena kami tidak perlu eksplorasi dan buang-buang uang untuk pengembangan lagi. Kami ingin begitu hari pertama setelah diakuisisi harus sudah menghasilkan uang," ujar Herwin kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Sedangkan, rights issue juga diterbitkan untuk membayar utang perusahaan, yang jika dirinci, jumlah utang yang harus dibayar terdari dari utang jangka pendek yang sisanya sebesar US$ 80 juta, dan utang jangka panjang sebesar US$ 170 juta.
Adapun, pinjaman jangka panjang perusahaan, terdiri tiga pinjaman utama, yakni dari Japan Petroleum Exploration Ltd (JAPEX) dan Mitsubishi, yang merupakan pinjaman khusus untuk blok Kangean, dan pelunasannya dicicil dari kas yang dihasilkan blok tersebut. Selain itu juga ada pinjaman sindikasi dari Bank of America Merrill Lynch (BAML) dan Intesa Sanpaolo.
"Refinancing utang kami lakukan untuk pinjaman jangka pendek dan pinjaman sindikasi di BAML dan Intesa Sanpaolo tersebut," pungkas Herwin.
Sebagai informasi, dalam RUPSLB pada September 2018 lalu, pemegang saham sudah menyetujui untuk dilakukan rights issue, yang akan menerbitkan sebanyak banyaknya 15 miliar unit saham baru, dan 3,6 miliar lembar saham hasil eksekusi waran. Apabila ada pemegang saham yang tidak mengeksekusi sahamnya, maka dia akan terdilusi sebanyak 59%.
Hasil rights issue kelak salah satunya akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman ke kreditur, membantu pendanaan untuk pengembangan aset-aset yang sudah ada sehingga bisa menambah produksi, dan menyiapkan pendanaan akan adanya potensi akusisi blok migas baru.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Bayar Utang, ENRG Raih Pinjaman Baru USD 56,5 Juta
Investor Relations ENRG Herwin Hidayat mengungkapkan, perusahaan memiliki rencana untuk mengakuisisi blok migas baru di tahun depan. Hanya saja, ia mengakui, memang saat ini belum ada blok yang dibidik.
"Tetapi, kami pastikan blok itu ada di Indonesia dan kalau bisa yang sudah berproduksi, karena kami tidak perlu eksplorasi dan buang-buang uang untuk pengembangan lagi. Kami ingin begitu hari pertama setelah diakuisisi harus sudah menghasilkan uang," ujar Herwin kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
"Refinancing utang kami lakukan untuk pinjaman jangka pendek dan pinjaman sindikasi di BAML dan Intesa Sanpaolo tersebut," pungkas Herwin.
Sebagai informasi, dalam RUPSLB pada September 2018 lalu, pemegang saham sudah menyetujui untuk dilakukan rights issue, yang akan menerbitkan sebanyak banyaknya 15 miliar unit saham baru, dan 3,6 miliar lembar saham hasil eksekusi waran. Apabila ada pemegang saham yang tidak mengeksekusi sahamnya, maka dia akan terdilusi sebanyak 59%.
Hasil rights issue kelak salah satunya akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman ke kreditur, membantu pendanaan untuk pengembangan aset-aset yang sudah ada sehingga bisa menambah produksi, dan menyiapkan pendanaan akan adanya potensi akusisi blok migas baru.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Bayar Utang, ENRG Raih Pinjaman Baru USD 56,5 Juta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular