
Valuasi Murah, Saham Agung Podomoro Terus Diborong Investor
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 November 2018 11:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor cukup gencar melakukan aksi ambil untung atas saham-saham properti pada perdagangan hari ini. Hingga berita ini diturunkan, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 2,48%, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 0,76%, dan PT Alam Sutera Tbk (ASRI) turun 0,62%.
Pada perdagangan kemarin, sejumlah saham emiten properti membukukan penguatan yang impresif: PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 6,45%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,84%, PT Agung Podomoro Tbk (APLN) naik 4,73%, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 3,59%, dan PT Alam Sutera Tbk (ASRI) naik 3,21%.
Kemarin, melesatnya harga saham-saham properti terjadi seiring dengan rencana pemerintah menebar insentif di sektor properti. Pada hari Rabu (21/11/2018), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa saat ini sedang diselesaikan aturan terkait relaksasi pengenaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk rumah dan apartemen.
"Selama ini dapatkan kendala karena ada PPnBM yang sangat tinggi dengan menaikkan threshold (batas bawah)-nya dari yang tadinya Rp 20 miliar menjadi Rp 30 miliar" ucap Sri Mulyani dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu (21/11/2018).
Terkait PPh Pasal 22 untuk rumah mewah, besaran tarif akan diturunkan dari 5% menjadi 1%. "Dengan demikian kita berharap sektor konstruksi akan menjadi meningkat dari segi kegiatan usahanya," tambah Sri Mulyani.
Menariknya pada hari ini, harga saham APLN justru masih membukukan penguatan yang signifikan, yakni sebesar 4,52% ke level Rp 162/saham. Transaksi atas saham APLN berlangsung sangat ramai, dengan volume sebabnyak 26,6 juta unit, sudah jauh mengalahkan rata-rata volume transaksi harian yang sebanyak 5,56 juta unit.
Saham APLN terus diburu investor salah satunya karena valuasinya yang masih relatif murah. Mengutip RTI, price-earnings ratio (PER) dari saham APLN adalah sebesar 7,67x, lebih rendah dibandingkan BSDE (31,19x), SMRA (38,16x), dan CTRA (23,69x). Hanya ASRI (7,44x) yang memiliki PER lebih rendah dari APLN.
Kinerja Keuangan Tak Menarik
Dari sisi kinerja keuangan, APLN sejatinya tak menarik. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, penjualan perusahaan anjlok sebesar 30,3% YoY, terburuk dibandingkan 4 emiten lainnya yang sudah disebutkan di atas. Penjualan SMRA pada periode yang sama naik tipis 0,7% YoY, ASRI naik 1% YoY, dan CTRA naik 7,9% YoY. Sementara itu, penjualan BSDE terpangkas 18,9% YoY.
Berbicara mengenai laba bersih, performa APLN juga mengecewakan. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, laba bersih perusahaan anjlok 42,9% YoY. Sementara itu, laba bersih SMRA meroket 70,2% YoY dan CTRA naik tipis 2,4% YoY. Laba bersih BSDE anjlok 74% YoY, sementara ASRI anjlok 42,8% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ank/roy) Next Article Laju Saham Properti Lapis Dua Lebih Cepat
Pada perdagangan kemarin, sejumlah saham emiten properti membukukan penguatan yang impresif: PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 6,45%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,84%, PT Agung Podomoro Tbk (APLN) naik 4,73%, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 3,59%, dan PT Alam Sutera Tbk (ASRI) naik 3,21%.
Terkait PPh Pasal 22 untuk rumah mewah, besaran tarif akan diturunkan dari 5% menjadi 1%. "Dengan demikian kita berharap sektor konstruksi akan menjadi meningkat dari segi kegiatan usahanya," tambah Sri Mulyani.
Menariknya pada hari ini, harga saham APLN justru masih membukukan penguatan yang signifikan, yakni sebesar 4,52% ke level Rp 162/saham. Transaksi atas saham APLN berlangsung sangat ramai, dengan volume sebabnyak 26,6 juta unit, sudah jauh mengalahkan rata-rata volume transaksi harian yang sebanyak 5,56 juta unit.
Saham APLN terus diburu investor salah satunya karena valuasinya yang masih relatif murah. Mengutip RTI, price-earnings ratio (PER) dari saham APLN adalah sebesar 7,67x, lebih rendah dibandingkan BSDE (31,19x), SMRA (38,16x), dan CTRA (23,69x). Hanya ASRI (7,44x) yang memiliki PER lebih rendah dari APLN.
Kinerja Keuangan Tak Menarik
Dari sisi kinerja keuangan, APLN sejatinya tak menarik. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, penjualan perusahaan anjlok sebesar 30,3% YoY, terburuk dibandingkan 4 emiten lainnya yang sudah disebutkan di atas. Penjualan SMRA pada periode yang sama naik tipis 0,7% YoY, ASRI naik 1% YoY, dan CTRA naik 7,9% YoY. Sementara itu, penjualan BSDE terpangkas 18,9% YoY.
Berbicara mengenai laba bersih, performa APLN juga mengecewakan. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, laba bersih perusahaan anjlok 42,9% YoY. Sementara itu, laba bersih SMRA meroket 70,2% YoY dan CTRA naik tipis 2,4% YoY. Laba bersih BSDE anjlok 74% YoY, sementara ASRI anjlok 42,8% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ank/roy) Next Article Laju Saham Properti Lapis Dua Lebih Cepat
Most Popular