
Investor Asing Jualan, IHSG Tak Bisa Manfaatkan Momentum
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 November 2018 16:37

Sayang seribu sayang, IHSG tak bisa memanfaatkan momentum lantaran investor asing mencairkan cuan yang sudah didapatkan sepanjang perdagangan pekan lalu. Sepanjang pekan lalu, IHSG membukukan penguatan sebesar 2,35% dan dalam periode tersebut, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 3,38 triliun.
Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 587 miliar.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 146 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 113,4 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 91,6 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 71,5 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 49 miliar).
Sentimen negatif yang menyelimuti IHSG hari ini dijadikan alasan oleh investor asing untuk melakukan aksi ambil untung. Sentimen yang dimaksud adalah perang dagang AS-China yang kian panas saja. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang baru saja berakhir gagal menghasilkan sebuah komunike untuk kali pertama dalam sejarah.
China menuding AS memaksakan kehendak dan ingin membenarkan praktik proteksionisme untuk masuk dalam salah satu poin komunike APEC. Menurut Beijing, Washington menjadikan APEC sebagai arena untuk melampiaskan amarah. China pun terpaksa masuk ke arena pertandingan tersebut.
"Ada satu negara yang memaksa memasukkan ide mereka ke teks yang harus disepakati pihak-pihak lain, membenarkan proteksionisme dan unilateralisme. Tidak mau menerima masukan dari China dan negara-negara lainnya," tegas Wang Yi, Penasihat Negara China, seperti dikutip Reuters.
Namun AS membantah tuduhan itu. Gedung Putih menilai China 'memelintir' fakta yang sebenarnya.
"Ada 20 dari 21 negara yang siap menandatangani komunike, hanya China yang tidak bersedia. Kami berusaha menyelesaikan ini, tetapi mereka tidak mau," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada Reuters.
Perkembangan teranyar, United States Trade Representative (USTR) pada hari Selasa (20/11/2018) mengatakan bahwa China telah gagal untuk mengubah praktik-praktik tidak adil di bidang kekayaan intelektual dan transfer teknologi yang menjadi salah satu alasan AS membebankan bea masuk baru bagi importasi produk-produk asal China.
“Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi “Section 301”.” Tulis USTR dalam pernyataannya.
Jangan lupakan juga, bursa saham Indonesia diliburkan kemarin seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Padahal, bursa saham Asia juga berguguran kemarin: Indeks Nikkei 225 anjlok 1,09%, indeks Hang Seng amblas 2,02%, indeks Shanghai ambrol 2,13%, indeks Kospi terkoreksi 0,86%, dan Straits Times jatuh 1,24%.
Akibatnya, pelaku pasar baru bisa melakukan price-in atas anjloknya bursa saham Asia kemarin pada hari ini. (ank/hps)
Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 587 miliar.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 146 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 113,4 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 91,6 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 71,5 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 49 miliar).
China menuding AS memaksakan kehendak dan ingin membenarkan praktik proteksionisme untuk masuk dalam salah satu poin komunike APEC. Menurut Beijing, Washington menjadikan APEC sebagai arena untuk melampiaskan amarah. China pun terpaksa masuk ke arena pertandingan tersebut.
"Ada satu negara yang memaksa memasukkan ide mereka ke teks yang harus disepakati pihak-pihak lain, membenarkan proteksionisme dan unilateralisme. Tidak mau menerima masukan dari China dan negara-negara lainnya," tegas Wang Yi, Penasihat Negara China, seperti dikutip Reuters.
Namun AS membantah tuduhan itu. Gedung Putih menilai China 'memelintir' fakta yang sebenarnya.
"Ada 20 dari 21 negara yang siap menandatangani komunike, hanya China yang tidak bersedia. Kami berusaha menyelesaikan ini, tetapi mereka tidak mau," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada Reuters.
Perkembangan teranyar, United States Trade Representative (USTR) pada hari Selasa (20/11/2018) mengatakan bahwa China telah gagal untuk mengubah praktik-praktik tidak adil di bidang kekayaan intelektual dan transfer teknologi yang menjadi salah satu alasan AS membebankan bea masuk baru bagi importasi produk-produk asal China.
“Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi “Section 301”.” Tulis USTR dalam pernyataannya.
Jangan lupakan juga, bursa saham Indonesia diliburkan kemarin seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Padahal, bursa saham Asia juga berguguran kemarin: Indeks Nikkei 225 anjlok 1,09%, indeks Hang Seng amblas 2,02%, indeks Shanghai ambrol 2,13%, indeks Kospi terkoreksi 0,86%, dan Straits Times jatuh 1,24%.
Akibatnya, pelaku pasar baru bisa melakukan price-in atas anjloknya bursa saham Asia kemarin pada hari ini. (ank/hps)
Next Page
Sektor Jasa Keuangan Jadi Momok
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular