Top! Keperkasaan Rupiah Tanpa Intervensi BI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 November 2018 14:10
BI mengatakan penguatan rupiah tersebut merupakan mekanisme pasar.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga siang hari ini cukup mengejutkan. Sempat melemah, kini rupiah berbalik menguat.

Sempat melemah hingga 0,24%, mata uang Garuda berhasil memepet greenback dan berhasil menguat 0,14%. Bahkan, status mata uang terbaik di kawasan kembali ke pangkuan rupiah.

Tidak ada satupun mata uang Asia yang menguat di hadapan dolar AS setajam rupiah. Padahal, rupiah sempat menyandang status mata uang terlemah ketiga di Asia.

Lantas, apakah Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar rupiah ikut andil dalam penguatan rupiah?

"[Penguatan rupiah] ditentukan mekanisme pasar. Pelaku pasar sangat bullish terhadap rupiah," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia.

Menurut Nanang, penguatan rupiah yang terjadi secara tiba-tiba ini tak lepas dari kepercayaan para pelaku pasar pasca bank sentral kembali mengerek bunga acuan.

"Penguatan sangat dipengaruhi faktor domestik, karena pasar keuangan global sedang tertekan sehubungan dengan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi global," kata Nanang.

"Pasar valas sangat likuid dan aktif. Bank-bank banyak yang melepas valas ke pasar, karena view terhadap rupiah sangat positif," jelas dia.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo sebelumnya memang mengisyaratkan bahwa bank sentral membiarkan pergerakan nilai tukar bekerja sesuai mekanisme pasar.

Namun, BI menegaskan akan terus berada di pasar dan menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. BI tidak akan membiarkan rupiah terus-terusan tertekan.

[Gambas:Video CNBC]



(roy/roy) Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular