
Anjlok 1,08% dan Jadi yang Terburuk di Asia, IHSG Kenapa?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 November 2018 09:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 1,05% ke level 5.942,2 pada perdagangan hari ini. Kini, IHSG telah sedikit memperlebar pelemahannya menjadi 1,08% ke level 5.940,66.
Walaupun senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga melemah, performa IHSG tetap saja jadi yang paling buruk: indeks Nikkei turun 0,62%, indeks Strait Times turun 0,05%, Indeks Shanghai turun 0,34%, indeks Hang Seng turun 0.65%, dan indeks Kospi turun 0,9%.
Pada hari ini, sentimen bagi bursa saham Benua Kuning memang bisa dikatakan tak kondusif. Pertama, anjloknya Wall Street membawa hawa negatif ke kawasan Asia. Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,21%, S&P 500 anjlok 1,82%, dan Nasdaq anjlok 1,7%.
Harga saham Apple yang terpangkas 4,78% memotori kejatuhan harga saham emiten-emiten teknologi lainnya seperti Amazon (-1,11%), Netflix (-1,34%), Microsoft (-2,78%), dan Intel (-1,27%).
Saham Apple terus dilepas investor menyusul laporan dari Wall Street Journal yang menyebut perusahaan telah memangkas produksi untuk 3 seri iPhone baru yang diluncurkan pada September lalu, seperti dikutip dari Reuters. Permintaan yang lebih rendah dari ekspektasi merupakan salah satu alasan perusahaan memangkas produksi dari iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR.
Kemudian, perang dagang AS-China yang kian panas juga memicu sell-off di bursa saham regional. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang baru saja berakhir gagal menghasilkan sebuah komunike untuk kali pertama dalam sejarah.
.
China menuding AS memaksakan kehendak dan ingin membenarkan praktik proteksionisme untuk masuk dalam salah satu poin komunike APEC. Menurut Beijing, Washington menjadikan APEC sebagai arena untuk melampiaskan amarah. China pun terpaksa masuk ke arena pertandingan tersebut.
"Ada satu negara yang memaksa memasukkan ide mereka ke teks yang harus disepakati pihak-pihak lain, membenarkan proteksionisme dan unilateralisme. Tidak mau menerima masukan dari China dan negara-negara lainnya," tegas Wang Yi, Penasihat Negara China, seperti dikutip Reuters.
Namun AS membantah tuduhan itu. Gedung Putih menilai China 'memelintir' fakta yang sebenarnya.
"Ada 20 dari 21 negara yang siap menandatangani komunike, hanya China yang tidak bersedia. Kami berusaha menyelesaikan ini, tetapi mereka tidak mau," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada Reuters.
Perkembangan teranyar, United States Trade Representative (USTR) pada hari Selasa (20/11/2018) mengatakan bahwa China telah gagal untuk mengubah praktik-praktik tidak adil di bidang kekayaan intelektual dan transfer teknologi yang menjadi salah satu alasan AS membebankan bea masuk baru bagi importasi produk-produk asal China.
"Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi "Section 301"." Tulis USTR dalam pernyataannya.
Jangan lupakan juga, bursa saham Indonesia kemarin diliburkan seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Padahal, bursa saham Asia juga berguguran kemarin: Indeks Nikkei 225 anjlok 1,09%, indeks Hang Seng amblas 2,02%, indeks Shanghai ambrol 2,13%, indeks Kospi terkoreksi 0,86%, dan Straits Times jatuh 1,24%.
Akibatnya, pelaku pasar baru bisa melakukan price-in atas anjloknya bursa saham Asia kemarin pada hari ini. Jadilah IHSG menempatkan dirinya sebagai indeks saham dengan performa terburuk di kawasan regional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Walaupun senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga melemah, performa IHSG tetap saja jadi yang paling buruk: indeks Nikkei turun 0,62%, indeks Strait Times turun 0,05%, Indeks Shanghai turun 0,34%, indeks Hang Seng turun 0.65%, dan indeks Kospi turun 0,9%.
Pada hari ini, sentimen bagi bursa saham Benua Kuning memang bisa dikatakan tak kondusif. Pertama, anjloknya Wall Street membawa hawa negatif ke kawasan Asia. Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,21%, S&P 500 anjlok 1,82%, dan Nasdaq anjlok 1,7%.
Saham Apple terus dilepas investor menyusul laporan dari Wall Street Journal yang menyebut perusahaan telah memangkas produksi untuk 3 seri iPhone baru yang diluncurkan pada September lalu, seperti dikutip dari Reuters. Permintaan yang lebih rendah dari ekspektasi merupakan salah satu alasan perusahaan memangkas produksi dari iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR.
Kemudian, perang dagang AS-China yang kian panas juga memicu sell-off di bursa saham regional. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang baru saja berakhir gagal menghasilkan sebuah komunike untuk kali pertama dalam sejarah.
.
China menuding AS memaksakan kehendak dan ingin membenarkan praktik proteksionisme untuk masuk dalam salah satu poin komunike APEC. Menurut Beijing, Washington menjadikan APEC sebagai arena untuk melampiaskan amarah. China pun terpaksa masuk ke arena pertandingan tersebut.
"Ada satu negara yang memaksa memasukkan ide mereka ke teks yang harus disepakati pihak-pihak lain, membenarkan proteksionisme dan unilateralisme. Tidak mau menerima masukan dari China dan negara-negara lainnya," tegas Wang Yi, Penasihat Negara China, seperti dikutip Reuters.
Namun AS membantah tuduhan itu. Gedung Putih menilai China 'memelintir' fakta yang sebenarnya.
"Ada 20 dari 21 negara yang siap menandatangani komunike, hanya China yang tidak bersedia. Kami berusaha menyelesaikan ini, tetapi mereka tidak mau," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada Reuters.
Perkembangan teranyar, United States Trade Representative (USTR) pada hari Selasa (20/11/2018) mengatakan bahwa China telah gagal untuk mengubah praktik-praktik tidak adil di bidang kekayaan intelektual dan transfer teknologi yang menjadi salah satu alasan AS membebankan bea masuk baru bagi importasi produk-produk asal China.
"Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi "Section 301"." Tulis USTR dalam pernyataannya.
Jangan lupakan juga, bursa saham Indonesia kemarin diliburkan seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Padahal, bursa saham Asia juga berguguran kemarin: Indeks Nikkei 225 anjlok 1,09%, indeks Hang Seng amblas 2,02%, indeks Shanghai ambrol 2,13%, indeks Kospi terkoreksi 0,86%, dan Straits Times jatuh 1,24%.
Akibatnya, pelaku pasar baru bisa melakukan price-in atas anjloknya bursa saham Asia kemarin pada hari ini. Jadilah IHSG menempatkan dirinya sebagai indeks saham dengan performa terburuk di kawasan regional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Most Popular