
Jetlag Setelah Libur, Rupiah Sepertinya Lesu Hari Ini
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 November 2018 07:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Pasalnya, tanda-tanda apresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).
Pada Rabu (21/11/2018), berikut kurs dolar AS di pasar NDF dibandingkan penutupan pasar spot sebelum libur Maulid Nabi Muhammad SAW, mengutip Refinitiv:
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang terakhir kali diperbarui pada 19 November pukul 15:59 WIB:
Sebelum libur kemarin, rupiah sudah menguat selama 5 hari perdagangan. Andai kemarin diperdagangkan, rupiah berpotensi melemah karena keperkasaan dolar AS yang menaklukkan Asia dan dunia. Kemungkinan hari ini rupiah mengalami jetlag setelah liburan, dan berpotensi melemah.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada Rabu (21/11/2018), berikut kurs dolar AS di pasar NDF dibandingkan penutupan pasar spot sebelum libur Maulid Nabi Muhammad SAW, mengutip Refinitiv:
Periode | Kurs 19 November (15:57 WIB) | Kurs 19 November (07:46 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.568 | Rp 14.597 |
1 Bulan | Rp 14.621 | Rp 14.650 |
2 Bulan | Rp 14.674 | Rp 14.703 |
3 Bulan | Rp 14.748 | Rp 14.775 |
6 Bulan | Rp 14.941 | Rp 14.975 |
9 Bulan | Rp 15.146 | Rp 15.165 |
1 Tahun | Rp 15.336 | Rp 15.375 |
2 Tahun | Rp 16.1163 | Rp 16.167,2 |
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang terakhir kali diperbarui pada 19 November pukul 15:59 WIB:
Periode | Kurs |
1 Bulan | Rp 14.645 |
3 Bulan | Rp 14.760 |
Sebelum libur kemarin, rupiah sudah menguat selama 5 hari perdagangan. Andai kemarin diperdagangkan, rupiah berpotensi melemah karena keperkasaan dolar AS yang menaklukkan Asia dan dunia. Kemungkinan hari ini rupiah mengalami jetlag setelah liburan, dan berpotensi melemah.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.
Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Most Popular