
Lawan Gempuran Toko Online, Ini Siasat Manzone Berjualan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 November 2018 13:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Peritel PT Mega Perintis akan menambah 20 gerai baru usai mendapatkan dana segar dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Rencananya, pengembangan toko-toko baru ini akan menggandeng sistem digital untuk meningkatkan customer experience di toko.
Direktur Utama Mega Perintis FX Afat Adinata Nursalim mengatakan sistem digital ini dibawa menjadi salah satu strategi perusahaan untuk tetap mengundang konsumen datang ke tokonya, ditengah gempuran penjualan online belakangan ini.
"Jadi kami mengembangkan digital experience, konsumen bisa mix and match dulu sebelum akhirnya membeli pakaian," kata Afat di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin (19/11).
Menurut dia langkah ini digunakan sebagai strategi untuk menyiasati konsumen untuk tetap mau datang ke toko untuk membeli pakaian. Saat ini perusahaan sudah memiliki tiga toko dengan konsep ini dari total 573 toko yang dimilikinya.
Untuk pengembangan toko 20 baru ini perusahaan akan berinvestasi senilai Rp 30 miliar, dananya akan berasal dari dana hasil IPO dan kas internal perusahaan. Kemudian, untuk mengembangkan konsep toko digital, dana yang dikeluarkan kisaran Rp 30 juta-Rp 40 juta per toko.
Dia menyebutkan, saat ini tingkat pertumbuhan toko yang sama (same store slaes growth/SSSG) di tokonya di angka 8%-9%. Pertumbuhan ini dinilai cukup baik meski belum bisa mencapai pertumbuhan double digit.
Langkah lain yang dilakukan perusahaan untuk tetap eksis ditengah maraknya penjualan melalui e-commerce adalah dengan bekerja sama dengan sejumlah market place online dan memiliki website penjualan online sendiri.
Penjualan melalui sistem online dinilai masih berkontribusi kecil sekitar 5% dari total penjualan perusahaan. Namun targetnya dalam lima tahun ke depan perusahaan menargetkan penjualan online ini akan berkontribusi hingga 20%
Selain itu, Afat menilai saat ini perusahaan yang menjualan pakaian dengan merk Manzone dan MOC ini masih akan berfokus pada pakaian dan aksesoris pria. Namun, tak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan juga akan mengembangkan pakaian wanita.
Tahun ini perusahaan memproyeksikan pendapatan bisa mencapai Rp 444 miliar dengan proyeksi laba bersih senilai Rp 35 miliar. Pada tahun depan perusahaan menargetkan bisa tumbuh 14% daritahun ini menjadi Rp 507 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 42,5 miliar.
(hps) Next Article Pemilik Manzone IPO Jual Saham pada Harga Rp 250-Rp 300/unit
Direktur Utama Mega Perintis FX Afat Adinata Nursalim mengatakan sistem digital ini dibawa menjadi salah satu strategi perusahaan untuk tetap mengundang konsumen datang ke tokonya, ditengah gempuran penjualan online belakangan ini.
"Jadi kami mengembangkan digital experience, konsumen bisa mix and match dulu sebelum akhirnya membeli pakaian," kata Afat di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin (19/11).
Menurut dia langkah ini digunakan sebagai strategi untuk menyiasati konsumen untuk tetap mau datang ke toko untuk membeli pakaian. Saat ini perusahaan sudah memiliki tiga toko dengan konsep ini dari total 573 toko yang dimilikinya.
Untuk pengembangan toko 20 baru ini perusahaan akan berinvestasi senilai Rp 30 miliar, dananya akan berasal dari dana hasil IPO dan kas internal perusahaan. Kemudian, untuk mengembangkan konsep toko digital, dana yang dikeluarkan kisaran Rp 30 juta-Rp 40 juta per toko.
Dia menyebutkan, saat ini tingkat pertumbuhan toko yang sama (same store slaes growth/SSSG) di tokonya di angka 8%-9%. Pertumbuhan ini dinilai cukup baik meski belum bisa mencapai pertumbuhan double digit.
Langkah lain yang dilakukan perusahaan untuk tetap eksis ditengah maraknya penjualan melalui e-commerce adalah dengan bekerja sama dengan sejumlah market place online dan memiliki website penjualan online sendiri.
Penjualan melalui sistem online dinilai masih berkontribusi kecil sekitar 5% dari total penjualan perusahaan. Namun targetnya dalam lima tahun ke depan perusahaan menargetkan penjualan online ini akan berkontribusi hingga 20%
Selain itu, Afat menilai saat ini perusahaan yang menjualan pakaian dengan merk Manzone dan MOC ini masih akan berfokus pada pakaian dan aksesoris pria. Namun, tak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan juga akan mengembangkan pakaian wanita.
Tahun ini perusahaan memproyeksikan pendapatan bisa mencapai Rp 444 miliar dengan proyeksi laba bersih senilai Rp 35 miliar. Pada tahun depan perusahaan menargetkan bisa tumbuh 14% daritahun ini menjadi Rp 507 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 42,5 miliar.
(hps) Next Article Pemilik Manzone IPO Jual Saham pada Harga Rp 250-Rp 300/unit
Most Popular