'Rupiah Sudah Undervalued, Perlu Kebijakan Khusus'

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
16 November 2018 13:26
CAD yang membengkak tentu membuat rupiah tertekan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 sudah dirilis. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD).

CAD yang membengkak tentu membuat rupiah tertekan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui rupiah sudah undervalued atau murah.

Kondisi ini, membuat investasi masuk tidak cukup besar. Untuk itu, pihaknya menggunakan kebijakan BI.

"Sebenarnya rupiah kita itu sudah undervalue, sudah terlalu murah. Potensi masuk (investasi ) harusnya besar, tapi bagaimana membuat potensi itu terealisasi? Ya itu kebijakan BI, kebijakannya kita," kata Darmin yang ditemui di Gedung Ali Wardhana, Kementrian Koordinator Perekonomian, Jumat (16/11/2018).

Darmin juga mengungkapkan harapannya agar di akhir tahun ini CAD tidak lebih dari 3%. Namun, pihaknya juga meyakini kalau tahun depan, saat semua paket kebijakan ekonomi sudah berjalan, CAD bisa ditekan lebih rendah.

"Ya, akhir tahun barang kali 3% (dari PDB) atau kurang dikitlah, tapi tahun depan itu bisa [ditekan lebih rendah]. Karena semua kebijkannya mulai berjalan", kata Menko Darmin.





(dru) Next Article Darmin: Rupiah Terlalu Murah, Market Tidak Rasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular