
Bursa Tokyo Ditutup Turun, Saham Bank Berguguran
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 November 2018 15:25

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo berakhir di zona merah pada hari Kamis (15/11/2018), terseret pelemahan sektor perbankan mengikuti saham-saham di bank Amerika Serikat (AS) karena kekhawatiran terkait regulasi, Brexit dan penurunan harga minyak.
Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 0,20% atau kehilangan 42,86 poin ditutup pada 21.803,62, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 0,14% atau 2,29 poin di 1.638,97.
"Saham bank terpukul keras oleh penurunan di sektor perbankan AS pada kekhawatiran atas kemungkinan mengakhiri pelonggaran peraturan," kata analis teknis senior Daiwa Securities Hikaru Sato kepada AFP.
Aksi jual terjadi setelah anggota parlemen senior Demokrat di Washington bersumpah untuk menghentikan pelonggaran lebih lanjut dari peraturan perbankan pasca krisis.
Penguatan yen terhadap dolar juga membuat investor enggan membeli secara aktif, Okasan Online Securities mengatakan dalam komentarnya.
Dolar diperdagangkan pada 113,52 yen dalam perdagangan sore di Asia, turun dari 113,64 yen di New York dan 113,91 yen di Tokyo pada hari Rabu.
Traders mata uang mengamati "jatuhnya harga minyak, Brexit, masalah fiskal Italia, kejatuhan pada harga saham AS, dan kebijakan perdagangan AS," kata Mizuho Securities dalam komentarnya.
Di Tokyo, sektor perbankan menjadi salah satu dengan penurunan terparah. Sumitomo Mitsui Financial Group jatuh 3,04% menjadi 4.295 yen dengan Mitsubishi UFJ Financial Group turun 3,16% menjadi 654,9 yen. Mizuho Financial Group anjlok 1,74% menjadi 191,8 yen.
Sektor teknologi turun setelah Apple kehilangan 2,8% pada penilaian yang turun dari penjualan iPhone.
Saham pemasok suku cadang Apple, Murata Manufacturing turun 1% menjadi 16.830 yen, sementara TDK merosot 3,13% menjadi 8.950 yen dengan Alpen Electric turun 1,37% menjadi 2.517 yen.
(hps/hps) Next Article Jelang Libur Panjang, Bursa Tokyo Bisa Menguat
Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 0,20% atau kehilangan 42,86 poin ditutup pada 21.803,62, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 0,14% atau 2,29 poin di 1.638,97.
"Saham bank terpukul keras oleh penurunan di sektor perbankan AS pada kekhawatiran atas kemungkinan mengakhiri pelonggaran peraturan," kata analis teknis senior Daiwa Securities Hikaru Sato kepada AFP.
Penguatan yen terhadap dolar juga membuat investor enggan membeli secara aktif, Okasan Online Securities mengatakan dalam komentarnya.
Dolar diperdagangkan pada 113,52 yen dalam perdagangan sore di Asia, turun dari 113,64 yen di New York dan 113,91 yen di Tokyo pada hari Rabu.
Traders mata uang mengamati "jatuhnya harga minyak, Brexit, masalah fiskal Italia, kejatuhan pada harga saham AS, dan kebijakan perdagangan AS," kata Mizuho Securities dalam komentarnya.
Di Tokyo, sektor perbankan menjadi salah satu dengan penurunan terparah. Sumitomo Mitsui Financial Group jatuh 3,04% menjadi 4.295 yen dengan Mitsubishi UFJ Financial Group turun 3,16% menjadi 654,9 yen. Mizuho Financial Group anjlok 1,74% menjadi 191,8 yen.
Sektor teknologi turun setelah Apple kehilangan 2,8% pada penilaian yang turun dari penjualan iPhone.
Saham pemasok suku cadang Apple, Murata Manufacturing turun 1% menjadi 16.830 yen, sementara TDK merosot 3,13% menjadi 8.950 yen dengan Alpen Electric turun 1,37% menjadi 2.517 yen.
(hps/hps) Next Article Jelang Libur Panjang, Bursa Tokyo Bisa Menguat
Most Popular