Banyak Sentimen Positif, Indeks Shanghai Dibuka Turun Tipis

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 November 2018 08:53
Indeks Shanghai dibuka melemah tipis 0,01%, sementara indeks Hang Seng melejit 0,81%.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah tipis 0,01% ke level 2.632,06, sementara indeks Hang Seng melejit 0,81% ke level 25.862,18.

Sejumlah sentimen positif mewarnai perdagangan hari ini. Dari Benua Biru, pada dini hari tadi Perdana Menteri Inggris Theresa May berhasil mengamankan dukungan dari kabinetnya terkait dengan draf perceraian Inggris dan Uni Eropa (Brexit).

"Keputusan kolektif hari ini adalah kabinet menyepakati draft perjanjian pengunduran diri. Saya percaya dengan kepala dan hati saya bahwa keputusan ini adalah yang terbaik bagi kepentingan Inggris," kata PM May dalam pengumuman seusai rapat kabinet yang berlangsung selama 5 jam.

Salah satu poin penting dalam draf ini adalah disetujuinya masa transisi yang bisa diperpanjang paling lambat pada pertengahan 2020. Selama masa transisi berlaku, kerja sama yang selama ini berlaku antara Inggris dengan Uni Eropa seperti di bidang perdagangan dan imigrasi akan tetap dijalankan, memberikan kepastian bagi dunia usaha sembari menyiapkan diri untuk perceraian sesungguhnya nanti.

Kemudian, data ekonomi yang positif di China juga menjadi kabar baik bagi bursa saham China dan Hong Kong. Kemarin (14/11/2018), Investasi Aset Tetap periode Januari-Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 5,7% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 5,5% YoY. Produksi industri periode Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 5,9% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 5,7% YoY.

Positifnya data ekonomi di China mengindikasikan bahwa perang dagang yang tengah berkecamuk dengan AS belum bisa menekan perekonomiannya secara signifikan.

Sebagai informasi, pada September 2018, AS resmi mengenakan bea masuk 10% atas importasi produk asal China senilai US$ 200 miliar. Beijing pun membalas dengan mengenakan bea masuk baru atas importasi produk asal AS senilai US$ 60 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular