Sempat Memimpin, Rupiah Finis Sebagai Runner-up Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2018 16:44
Dolar AS Mulai Menemukan Bentuk
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Dolar AS sejatinya masih tertekan. Pada pukul 16:15 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia) memang masih melemah, tetapi semakin menipis yaitu tinggal 0,11%. 

Greenback mulai memperoleh pijakan setelah rilis data yang mengecewakan di Jepang. Pada kuartal III-2018, ekonomi Negeri Matahari Terbit terkontraksi alias minus 1,2% secara year-on-year (YoY). Lebih dalam dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yaitu minus 1%. 

Kontraksi ini disebabkan oleh ekspor yang turun 1,8%, penurunan terdalam dalam lebih dari 3 tahun terakhir. Sementara investasi terkontraksi 0,2%, pertama dalam 2 tahun. 

Kemudian, ada pula kabar menegangkan dari Italia. Pemerintah Negeri Pizza memutuskan untuk mengirim ulang rancangan anggaran 2019 tanpa perubahan. Defisit anggaran tetap di 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Sebelumnya, anggaran ini sudah ditolak oleh Uni Eropa karena terlalu agresif. Setelah dikembalikan, Brussel berharap Roma melakukan revisi dengan lebih mengerem agresivitas fiskal agar utang pemerintah tidak semakin menggunung. 

Uni Eropa memperkirakan utang pemerintah Italia pada akhir 2018 akan menyentuh 131,1% PDB. Angka ini tidak akan banyak berubah sampai 2020. 

Pelaku pasar khawatir Italia bisa kembali terjerumus ke jurang krisis fiskal seperti pada 2009-2010. Risiko di pasar meningkat lagi, sehingga aset-aset aman (safe haven) menjadi buruan. Salah satu tujuannya adalah dolar AS. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular