
Ekonomi Singapura Menggeliat, SGD Kembali Tekan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 November 2018 08:26

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah kembali melemah di hadapan dolar Singapura pada pagi ini. Terhitung, mata uang garuda telah melemah 3 hari perdagangan secara beruntun. Sentimen pelemahan kali ini datang dari rilis data terbaru penjualan ritel di Singapura.
Pada Selasa (13/11/2018), pukul 08:11 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.722,28. Rupiah melemah 0,25 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Singapore Departement of Statistics merilis data terbaru penjualan ritel per September tumbuh 1,9% Year-on-Year (YoY). Rilis ini sesuai dengan ekspektasi pasar, serta lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya 0,4% YoY.
Kenaikan penjualan ritel didukung dengan meningkatnya lapangan kerja di Singapura. Data kementerian ketenagakerjaan Singapura merilis data tingkat pengangguran kuartal II-2018 turun ke level 2%, dari sebelumnya 2,1% pada kuartal sebelumnya. Di sisi lain, angka pengangguran ini juga lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 2,2%.
Berkurangnya pengangguran, artinya semakin banyak masyarakat yang memiliki penghasilan. Hal ini ikut mendorong meningkatnya daya beli, sehingga penjualan barang-barang di tingkat ritel pun ikut meningkat. Geliat ekonomi Negeri Merlion yang positif, jadi sentimen baik di pasar keuangan. Dolar Singapura pun mendapat berkahnya, sehingga mampu mencetak apresiasi terhadap mata uang global termasuk rupiah.
Sementara itu, pelemahan rupiah mendorong harga jual dolar Singapura kembali menembus level di atas Rp 10.800/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 08:22 WIB:
Pada Selasa (13/11/2018), pukul 08:11 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.722,28. Rupiah melemah 0,25 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Kenaikan penjualan ritel didukung dengan meningkatnya lapangan kerja di Singapura. Data kementerian ketenagakerjaan Singapura merilis data tingkat pengangguran kuartal II-2018 turun ke level 2%, dari sebelumnya 2,1% pada kuartal sebelumnya. Di sisi lain, angka pengangguran ini juga lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 2,2%.
Berkurangnya pengangguran, artinya semakin banyak masyarakat yang memiliki penghasilan. Hal ini ikut mendorong meningkatnya daya beli, sehingga penjualan barang-barang di tingkat ritel pun ikut meningkat. Geliat ekonomi Negeri Merlion yang positif, jadi sentimen baik di pasar keuangan. Dolar Singapura pun mendapat berkahnya, sehingga mampu mencetak apresiasi terhadap mata uang global termasuk rupiah.
Sementara itu, pelemahan rupiah mendorong harga jual dolar Singapura kembali menembus level di atas Rp 10.800/SG$. Berikut data kurs mata uang tersebut di empat bank utama nasional hingga pukul 08:22 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.501,00 | Rp 10.817,00 |
Bank BNI | Rp 10.571,00 | Rp 10.831,00 |
Bank BRI | Rp 10.610,43 | Rp 10.798,17 |
Bank BCA | Rp 10.593,00 | Rp 10.817,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Perang Dagang Reda Bikin Dolar Singapura Tekan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular