
Hari Ini Ekportir Jual Dolar Rp 6,7 T, Importir Beli Rp 6,2 T
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 November 2018 19:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadapĀ dolar AS sepanjang hari ini, Jumat (9/11/2018) dihajar habis-habisan. Rupiah ditutup di level Rp 14.680/US$ di pasar spot, melemah 1% dari penutupan perdagangan kemarin.
Pelemahan rupiah sepanjang hari ini memang disebabkan karena faktor eksternal maupun internal. Kondisi tersebut, secara tidak langsung membuat aliran modal asing yang dalam beberapa hari singgah di pasar keuangan domestik, keluar.
Meski demikian, Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar melihat likuiditas valas di pasar masih relatif terjaga di tengah aktivitas pasar antar bank yang cukup aktif.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/11/2018).
"Mekanisme pasar berjalan sangat efisien, di mana setiap terjadinya pelemahan rupiah sering diikuti oleh munculnya pasokan valas dari bank," kata Nanang.
Pasokan tersebut, kata Nanang, bersumber dari pasokan eksportir dan investor asing. Sepanjang hari ini, eksportir menjual valasnya senilai US$ 464 juta atau setara Rp 6,77 triliun (kurs Rp 14.600/US$).
"Ini melebihi pembelian oleh importir sebesar US$ 429 juta (Rp 6.26 triliun). Hanya saja terjadi penyesuaian portofolio asing dalam bentuk pembelian valas sebesar US$ 72 juta" jelas Nanang.
Nanang menegaskan, pelemahan rupiah sepanjang hari ini tidak perlu dikhawatirkan. Menurut dia, ini hanya bagian dari dinamika pasar yang memang tidak perlu dirisaukan berlebih.
(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Pelemahan rupiah sepanjang hari ini memang disebabkan karena faktor eksternal maupun internal. Kondisi tersebut, secara tidak langsung membuat aliran modal asing yang dalam beberapa hari singgah di pasar keuangan domestik, keluar.
Meski demikian, Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar melihat likuiditas valas di pasar masih relatif terjaga di tengah aktivitas pasar antar bank yang cukup aktif.
"Mekanisme pasar berjalan sangat efisien, di mana setiap terjadinya pelemahan rupiah sering diikuti oleh munculnya pasokan valas dari bank," kata Nanang.
Pasokan tersebut, kata Nanang, bersumber dari pasokan eksportir dan investor asing. Sepanjang hari ini, eksportir menjual valasnya senilai US$ 464 juta atau setara Rp 6,77 triliun (kurs Rp 14.600/US$).
"Ini melebihi pembelian oleh importir sebesar US$ 429 juta (Rp 6.26 triliun). Hanya saja terjadi penyesuaian portofolio asing dalam bentuk pembelian valas sebesar US$ 72 juta" jelas Nanang.
Nanang menegaskan, pelemahan rupiah sepanjang hari ini tidak perlu dikhawatirkan. Menurut dia, ini hanya bagian dari dinamika pasar yang memang tidak perlu dirisaukan berlebih.
(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Most Popular