Dihajar Habis-habisan, Pelemahan Rupiah Disebut BI Wajar

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 November 2018 18:51
Bank Indonesia (BI) masih menganggap wajar pelemahan yang dialami nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Foto: REUTERS/Sertac Kayar
Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia (BI) masih menganggap wajar pelemahan yang dialami nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang hari, mata uang Garuda dilibas habis hingga melemah 1%.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/11/2018). Bagi BI, pelemahan rupiah masih dalam batas wajar.

"Pelemahan rupiah hari ini sebesar 1%, masih dalam batas yang wajar karena selama November 2018 sampai dengan 8 November telah menguat 4,57%," kata Nanang.

Dihajar Habis-habisan, BI Sebut Pelemahan Rupiah Masih WajarFoto: Nanang Hendarsah (dok. Bank Indonesia)


"BI melihat likuiditas valas di pasar terjaga di tengah aktivitas pasar antar bank yang sangat aktif. Mekanisme pasar berjalan efisien, di mana setiap terjadinya pelemahan rupiah diikuti oleh munculnya pasokan valas dari bank," katanya.

Menurut Nanang, pelemahan terhadap nilai tukar rupiah tak lepas dari hasil pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS yang mengkonfirmasi kemungkinan kenaikan bunga acuan di Desember.

Selain itu, juga didorong oleh meningkatnya kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi China, serta rencana pemerintah negeri Tirai Bambu yang akan membatasi bank memberikan kredit kepada perusahaan swasta.

"Pelaku pasar yang dalam tiga hari terakhir melepas dolar sebagai respon atas hasil pemilu sela AS berbalik posisi melakukan short covering, sehingga dolar terkoreksi menguat terhadap seluruh mata uang, termasuk Rupiah," jelasnya.

Dari domestik, BI melihat para pelaku pasar juga mengantisipasi keluarnya data neraca pembayaran Indonesia.




(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular