Sri Mulyani: Ada Masif Capital Outflow kembali ke AS

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 November 2018 11:39
Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup tinggi belakangan.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf saat Acara WCCE di Bali (CNBC Indonesia/Exist In Exist)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gejolak nilai tukarĀ rupiah terhadapĀ dolar AS cukup tinggi belakangan. Bak roller coaster, rupiah naik-turun dipengaruhi aliran modal masuk dan keluar.

Aliran modal keluar membuat neraca pembayaran terkena dampaknya, terutama transaksi berjalan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan transaksi berjalan yang terjadi defisit di Indonesia bertambah lebar karena arus modal keluar cukup besar.

"Bahwa kita punya CAD dan itu kemarin ter-trigger karena adanya masif capital outflow kembali ke Amerika. Tapi tentunya sekarang dengan perkembangan politik yang ada, kita berharap akan muncul rasionalisasi dari pelaku ekonomi global," ungkap Sri Mulyani di Gedung Pajak, Jumat (9/11/2018).

Sri Mulyani optimistis, investor sudah memandang Indonesia cukup positif. Indonesia, disebut Sri Mulyani tidak masuk negara yang vulnerable atau tidak rentan.

"Mereka akan melihat indonesia berbeda. Saya kemarin ke Australia, kita ketemuan dengan para investor, pelaku ekonomi, mereka melihat dan mendengar bawhwa Indonesia harusnya berbeda sekali dengan negara yang vulnerable," ungkapnya.

Tak berbeda jauh dengan Australia, Sri Mulyani bercerita ketika ia mendatangi Singapura. Investor juga memandang positif Indonesia.

"Pada saat mereka lebih rasional, kita akan mendapatkan apa yang disebut dengan capital inflow yang lebih positif," tuturnya.



(dru/dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular