
Wall Street Melesat Naik, Terbaik Sejak Pemilu Sela 1982
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 November 2018 06:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street naik tajam pada perdagangan Rabu (7/11/2018) setelah hasil pemilu sela Amerika Serikat (AS) tidak jauh dari perkiraan pasar. Hasil ini pada akhirnya menghapuskan satu ketidakpastian yang membayangi pasar saham Negeri Paman Sam.
Indeks-indeks acuan Wall Street menyentuh posisi tertingginya dalam sesi perdagangan hari itu setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan ia bersedia bekerja dengan Partai Demokrat untuk membuat kebijakan yang akan membantu ekonomi terus bertumbuh.
Dow Jones Industrial Average naik tajam 2,13% ke posisi 26.180,3, S&P 500 melompat 2,12% ke 2.813,89, sementara Nasdaq Composite melesat naik 2,64% menjadi 7.570,75.
Hasil yang dibukukan Dow Jones dan S&P 500 hari Rabu adalah kenaikan terbesar pasca-pemilu sela sejak 1982 ketika kedua indeks melompat masing-masing 4,3% dan 3,9%, CNBC International melaporkan.
"Saya harap kita semua bisa terus bekerja bersama tahun depan untuk rakyat Amerika, termasuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, perdagangan, penurunan harga obat resep," kata Trump dalam sebuah konferensi pers.
"Demokrat akan datang kepada kami dengan rencana infrastruktur, rencana layanan kesehatan, rencana apapun dan kami akan bernegosiasi," tambahnya.
Partai Demokrat memenangkan kendali di House of Representatives (DPR) sementara Partai Republik, pengusung Trump, mempertahankan kendalinya di Senat. Sebelumnya, Republikan mengontrol kedua kamar legislatif AS itu.
"Kami percaya Kongres yang terbagi adalah hasil terbaik bagi AS dan pasar ekuitas global," kata Marko Kolanovic, analis kuantitatif di JPMorgan, dalam catatatn risetnya.
Para investor berharap kebijakan ramah bisnis Trump akan terus berlanjut sementara beberapa lainnya optimistis Kongres akan lebih mengawasi langkah Trump yang dapat mengganggu pasar.
Secara historis, pasar saham bergerak menguat saat Kongres terbagi seperti saat ini, dilansir dari CNBC International.
Sementara itu, bank sentral AS Federal Reserve memulai rapat dua harinya, Rabu. Kecemasan terkait kenaikan suku bunga bulan lalu sempat membuat pasar global bergejolak.
Pasar telah memperhitungkan kemungkinan yang lebih besar bahwa The Fed akan menaikkan lagi suku bunganya di Desember mendatang dan terus melakukannya di 2019.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Indeks-indeks acuan Wall Street menyentuh posisi tertingginya dalam sesi perdagangan hari itu setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan ia bersedia bekerja dengan Partai Demokrat untuk membuat kebijakan yang akan membantu ekonomi terus bertumbuh.
Dow Jones Industrial Average naik tajam 2,13% ke posisi 26.180,3, S&P 500 melompat 2,12% ke 2.813,89, sementara Nasdaq Composite melesat naik 2,64% menjadi 7.570,75.
"Saya harap kita semua bisa terus bekerja bersama tahun depan untuk rakyat Amerika, termasuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, perdagangan, penurunan harga obat resep," kata Trump dalam sebuah konferensi pers.
"Demokrat akan datang kepada kami dengan rencana infrastruktur, rencana layanan kesehatan, rencana apapun dan kami akan bernegosiasi," tambahnya.
Partai Demokrat memenangkan kendali di House of Representatives (DPR) sementara Partai Republik, pengusung Trump, mempertahankan kendalinya di Senat. Sebelumnya, Republikan mengontrol kedua kamar legislatif AS itu.
"Kami percaya Kongres yang terbagi adalah hasil terbaik bagi AS dan pasar ekuitas global," kata Marko Kolanovic, analis kuantitatif di JPMorgan, dalam catatatn risetnya.
Para investor berharap kebijakan ramah bisnis Trump akan terus berlanjut sementara beberapa lainnya optimistis Kongres akan lebih mengawasi langkah Trump yang dapat mengganggu pasar.
Secara historis, pasar saham bergerak menguat saat Kongres terbagi seperti saat ini, dilansir dari CNBC International.
Sementara itu, bank sentral AS Federal Reserve memulai rapat dua harinya, Rabu. Kecemasan terkait kenaikan suku bunga bulan lalu sempat membuat pasar global bergejolak.
Pasar telah memperhitungkan kemungkinan yang lebih besar bahwa The Fed akan menaikkan lagi suku bunganya di Desember mendatang dan terus melakukannya di 2019.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular